JAKARTA – IHI Corporation dan PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menandatangani nota kesepahaman untuk menjajaki kelayakan produksi dan penjualan amoniak hijau (green ammonia) yang berasal dari sumber energi terbarukan di Indonesia. Kedua perusahaan juga akan menilai kelayakan co-firing amonia di boiler listrik. Ini sejalan dengan upaya forum investasi publik-swasta Asia Zero Emissions Community, atau AZEC.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang mengatur badan tersebut untuk mendukung dan mengoordinasikan kebijakan guna mempercepat proyek energi bersih, pembiayaan transisi energi, dan biaya yang lebih rendah untuk penerapan teknologi baru. Melalui inisiatif ini, pabrik pupuk di Jawa Timur akan menggunakan tenaga panas bumi untuk memproduksi amonia hijau dan memasarkannya di dalam dan luar negeri. Selain itu akan ada penilaian kelayakan co-firing amonia di boiler generator di lokasi yang sama.

IHI terutama akan menangani studi teknis dan penilaian kelayakan. Pupuk akan melakukan studi pasokan dan permintaan energi terbarukan. Setelah pekerjaan kelayakan dan pilot co-firing amonia yang berakhir Maret 2024, juga membangun dan menjalankan pabrik komersial beberapa tahun kemudian.

Pemerintah Indonesia telah menargetkan untuk menghilangkan emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2060. Oleh karena itu, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memanfaatkan bahan bakar netral karbon seperti amonia dan hidrogen. Sebagai produsen pupuk milik negara terbesar di Indonesia, Pupuk Indonesia memproduksi amoniak yang berasal dari bahan bakar fosil dalam jumlah besar. Ia ingin membuat amonia yang berasal dari energi terbarukan sesegera mungkin.

Di AZEC, yang memulai debutnya tahun ini, Presiden dan Kepala Eksekutif IHI Hiroshi Ide menyampaiman upaya perusahaan untuk membangun rantai pasokan bahan bakar amonia yang akan membantu Indonesia menjadi netral karbon. AZEC mendorong negara-negara di seluruh Asia untuk merumuskan kebijakan yang menyeimbangkan kebijakan dekarbonisasi dan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan realitas kawasan.

“Melalui studinya, IHI akan mempresentasikan model amoniak hijau di Indonesia dan membantu Jepang dan negara lain untuk segera mengkomersialkan amoniak hijau dan dekarbonisasi,” ujar Hiroshi Ide, dalam keterangan resmi, Rabu(15/3).

IHI Corporation adalah produsen industri berat komprehensif yang berupaya menciptakan nilai bagi pelanggan di empat bidang utama sumber daya, energi, dan lingkungan; infrastruktur sosial dan fasilitas lepas pantai; sistem industri dan mesin serba guna; dan mesin aero, luar angkasa dan pertahanan. IHI berkomitmen untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui teknologi, menggabungkan kemampuan teknik yang beragam untuk memenuhi kebutuhan global yang berkembang akan energi, urbanisasi dan industrialisasi, serta efisiensi transportasi.(RA)