NEW YORK– Harga minyak mentah global pada penutupan perdagangan Kamis ataau Jumat (23/8) pagi WIB kembali luruh. Hal ini dipicu kekhawatiran pasar atas pelemahan permintaan minyak mentah global.

Kantor berita Xinhua melaporkan, patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun US$0,33 menjadi menetap pada US$55,35 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sedangkan patokan global, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober 2019, turun US$0,38 menjadi ditutup pada US$59,92 per barel di London ICE Futures Exchange.

DNB Markets, bank investasi Norwegia terkemuka, memangkas estimasi pertumbuhan permintaan minyaknya menjadi 800.000 barel per hari (bph) pada 2019, turun dari 1,1 juta barel per hari sebelumnya, MarketWatch mengutip catatan riset bank tersebut pada Kamis (22/8).

Bank juga merevisi turun perkiraan pertumbuhan permintaan minyak pada tahun 2020 menjadi 1,1 juta barel per hari, dari sebelumnya 1,6 juta barel per hari.

Sementara itu, DNB Markets juga memangkas estimasi harga patokan minyak Brent menjadi US$66 per barel untuk 2019, turun dari proyeksi sebelumnya US$73 per barel karena prospek kurang antusias untuk pertumbuhan ekonomi global, yang akan membebani permintaan minyak global.

Sehari sebelumnya harga minyak ditutup bervariasi karena investor mencerna penurunan tajam dalam persediaan minyak mentah AS pekan lalu dan memantau secara cermat ketegangan geopolitik antara Iran dan Barat. (RA)