CHICAGO– Harga emas kian terperosok hingga berada di bawah 1.700 dolar AS pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu (6/3) pagi WIB atau terekdanh dalam sembilan bulan terakhir. Data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan mendukung dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat lebih lanjut. Hal ini menempatkan logam dalam penurunan mingguan ketiga beruntun.

Mengutip Reuters, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April 2021 di divisi COMEX New York Exchange, turun lagi US$2,2 atau 0,13% menjadi ditutup pada US$1.698,50 per ounce, merupakan penyelesaian terendah sejak Juni. Sehari sebelumnya, Kamis (4/3), harga emas berjangka merosot US$15,10 atau 0,88%, menjadi 1.700,70 dolar AS.

Harga emas berjangka juga terpangkas US$17,8 atau 1,03% menjadi US$1.715,80 pada Rabu (3/3) setelah terangkat US$10,6 atau 0,62% menjadi US$1.733,60 pada Selasa (2/3), dan merosot US$5,8 atau 0,34% menjadi US$1.723,00 pada Senin (1/3).

“Optimisme dalam hal ekonomi ke depan terus mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi dan yang tentunya banyak menghilangkan keuntungan di pasar-pasar komoditas, termasuk emas,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan pekerjaan bulanan pada Jumat (5/3), menunjukkan Amerika Serikat menciptakan 379.000 pekerjaan baru pada Februari, peningkatan terbesar dalam empat bulan dan jauh lebih baik daripada peningkatan 166.000 pada Januari dan tingkat pengangguran turun menjadi 6,2% di Februari dari 6,3% pada Januari.

Data pekerjaan AS meningkatkan harapan seputar pemulihan ekonomi yang cepat didorong oleh stimulus fiskal besar-besaran dan dorongan vaksinasi. Data ekonomi yang kuat mengangkat imbal hasil pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan ke level tertinggi sejak Februari 2020, sementara dolar juga melonjak.

Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell pada Kamis (4/3) mengulangi janjinya untuk menjaga kredit tetap longgar dan mengalir sampai warga Amerika kembali bekerja.

Pernyataan Powell mengecewakan investor emas yang mengharapkan dia untuk bertindak atas lonjakan baru-baru ini dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun, yang telah mengirim emas berada di bawah US$1.700 per ounce.

“Pasar emas mengembalikan keuntungan akibat pandemi. Penurunan di bawah US$1.700 per ounce membuat pasar tampak rapuh,” kata analis HSBC dalam sebuah catatan.

“Pernyataan-pernyataan Powell – meskipun bukan hal baru – telah memadamkan untuk momen segala kemungkinan bahwa Fed akan bertindak atas kenaikan imbal hasil lebih jauh dari kurva. Kenaikan imbal hasil lebih lanjut dapat menurunkan emas dan logam mulia lainnya.” (RA)