Emas batangan ANTM.

Emas batangan ANTM.

JAKARTA – Pada Jumat, 21 Juni 2013, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk bertengger di posisi Rp 512.000,- per gram. Seolah tak terpengaruh pelemahan nilai yang terjadi di seluruh dunia, logam mulia yang dipasarkan emiten berkode ANTM ini tetap laris. Bahkan untuk ukuran satu gram, sejak siang sudah tandas tak bersisa.   

Tetap larisnya emas ANTM juga tercermin dari laporan per Juni 2013, yang menyebutkan hingga  Mei 2013, penjualan emas ANTM ini telah mencapai 68% dari target pemasaran selama satu tahun. Ditengah pelemahan harga emas dunia, pembelian emas di Indonesia justru makin bergairah.

Mengutip pernyataan Vice President Research dan Analysis dari Valbury Group, Nico Omer Jonckheere, harga emas dunia saat ini berada di kisaran USD 1.350 per troy ounces. Ia memprediksi, harga emas akan terus anjlok hingga bulan depan, karena negara-negara Eropa yang dilanda krisis akan melepaskan cadangan emasnya guna menambal anggaran pemerintah.

Toh ia tidak heran dengan kondisi di beberapa negara, yang pembelian emasnya saat ini justru makin bergairah. Termasuk di Indonesia yang minat pembelian logam mulia masih tetap tinggi. Karena menurutnya, justru pada posisi harga saat ini, merupakan kesempatan yang ideal bagi masyarakat, untuk membeli emas sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Seperti dituturkan Sekretaris Perusahaan ANTM, Tri Hartono, untuk 2013 pihaknya menargetkan penjualan emas sebanyak 5.600 Kilogram (Kg) emas. Namun sejak Januari sampai Mei 2013, emas ANTM yang terjual lewat PT Logam Mulia telah mencapai 5.152,54 Kg.

“Angka penjualan emas hingga Mei 2013 ini, telah mencapai 68% target penjualan di 2013. Sedangkan untuk produksi, sepanjang Januari hingga Mei 2013, telah mencapai 1.089,1 Kg atau 37% dari target produksi 2013, baik dari tambang di Pongkor – Bogor, maupun di Cibaliung – Banteng,” ujarnya.   

Sedangkan untuk produk ANTM yang lain yakni feronikel, hingga Mei 2013 produksinya mencapai 8.488 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau 47% dari target tahun 2013. Volume penjualan feronikel sendiri, pada periode Januari-Mei 2013 tercatat sebesar 7.028 TNi atau 39% dari target penjualan di 2013.

Dalam periode yang sama, kata Tri Hartono, produksi bijih nikel mencapai 5.261.005 wmt (wet metric ton) atau 40% dari target tahun 2013. Sementara penjualan bijih nikel mencapai 4.001.501 wmt atau 35% dari target penjualan 2013.

“Hal ini menujukkan kinerja ANTM masih dalam kondisi yang solid ditengah terpaan kriris ekonomi global yang belum selesai,” jelasnya di Jakarta awal pekan ini.

Seperti diketahui, krisis global terutama yang melanda Eropa, telah sempat membuat permintaan dan harga feronikel anjlok drastis. Namun kinerja keuangan ANTM tetap terbantu dengan larisnya penjualan emas PT Logam Mulia.

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)