JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan berupaya mencapai kesepakatan pembelian minyak jatah Exxonmobil di Blok Cepu untuk periode Juli-Desember 2019. Pertamina-Exxonmobil sebelumnya tidak mencapai kata sepakat untuk pembelian minyak Blok Cepu periode Januari-Juni 2019.

Hasto Wibowo, Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina, mengatakan negosiasi dengan Exxonmobil sebagai operator Blok Cepu sudah dilakukan. Namun kesepakatan harga yang menjadi fokus utama negosiasi, tidak tercapai.

“Januari-Juni kami antara pembeli sama penjual enggak ada kesepakatan. Ya namanya jual beli, enggak bisa maksa. Kami kan harus respect (hormati),” kata Hasto di Jakarta, belum lama ini.

Namun demikian, upaya untuk mendapatkan minyak jatah Exxon dari Blok Cepu tidak akan berhenti. Negosiasi harga untuk periode Juli hingga Desember segera akan  dilakukan.

“Nanti bicara lagi nih, tapi untuk terms yang Juli-Desember,” tukasnya.

Minyak dari Blok Cepu menjadi salah satu yang paling diincar Pertamina, selain dari Blok Rokan. Pasalnya, jumlah jatah kontraktor cukup besar, yakni sebesar 29,8 ribu barel per hari sehingga jika bisa dibeli Pertamina maka akan berdampak signifikan terhadap penurunan jumlah impor minyak.

Selain dengan Exxonmobil, pembicaraan pembelian minyak jatah kontraktor juga kembali akan dilakukan dengan Chevron seiring kontrak periode pembelian pertama akan segera habis.

Dalam periode pertama Pertamina berhasil membeli minyak Blok Rokan sebanyak 2,5 juta barel per bulan untuk periode Januari-Juni 2019.

Minyak mentah yang dibeli berjenis Sumatran Light Crude (SLC) dan Duri Crude (DC) yang dihasilkan Blok Rokan, sesuai dengan konfigurasi kilang minyak Pertamina, sehingga dapat meningkatkan yield of valuable products di Kilang Pertamina.

Hasto optimistis, kesepakatan akan kembali tercapai untuk pembelian minyak Rokan tahap kedua nanti.

“Iya, tapi ini Insya Allah sebentar lagi diperpanjang lagi kontraknya. Semangatnya Chevron dan Pertamina sama,” kata dia.

Hasto berharap jumlah minyak yang diincar dari Chevron pada tahap kedua nanti akan bertambah dari jumlah yang disepakati pada tahap pertama.

“Ya ekspektasinya (harapan) minimal sama lah (jumlahnya), syukur-syukur sisanya bisa kita beli,” tandas Hasto.(RI)