BOJONEGORO – ExxonMobil Cepu Limited (ECML) memulai program tajak Banyu Urip Infill Clastic di lapangan Banyu Urip. Dalam program ini total ada tujuh sumur yang dibor dan diproyeksikan bakal menambah produksi minyak blok Cepu.

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan tajak kali ini mampu menutupi gap penurunan produksi yang tengah terjadi.

“Jadi lapisan ditajak infill, hasilkan 20-30 ribu barel per hari (bph), sehingga bisa menutup laju penurunan produksi, kita harapkan lapangan clastic hasilkan output dengan lapangan karbonat. Kalau dulu 400 juta barel , clastic ini kita harapkan sama. Kita dukung upaya Exxon,” ungkap Airifn dalam seremonial tajak sumur infill clastic di lapangan Banyu Urip, Jumat (1/3).

Carole Gall, President ExxonMobil Indonesia, mengungkapkan program ini jelas langsung akan berdampak terhadap upaya untuk mengejar target produksi minyak. “Kami bangga memulai infill clastic program, berkontribusi langsung target 1 juta barel,” kata Carole.

Dari tujuh sumur yang akan dibor hingga tahun ini lima diantaranya merupakan sumur karbonat sementara sisanya clastic. Pemboran bakal dilakukan sepanjang tahun ini dengan awal produksi diproyeksikan pada Juni.

Tajak akan dilakukan oleh Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) dengan menggunakan Rig PDSI #40.3 yang berspesifikasi Rig Cyber Electric VFD System dengan kapasitas 1500 HP.

Keunggulan Rig ini adalah Fast Walking/Skidding, Compact Rig dan Batch Drilling. Portofolio rig ini berhasil melakukan pengeboran Batch Drilling Exxon Mobil Cepu Limited Banyu Urip pada tahun 2013-2015. Dengan Achievement 0 LTA dan Down Time dibawah 2%. Serta rig ini mendapatkan penghargaan sebagai Nominated Best Rig on Exxon Mobil Rig Drilling World Wide. (RI)