JAKARTA – Penjualan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) sepanjang 2018 tercatat sebesar US$273,46 juta, turun jika dibanding periode 2017 yang sebesar US$316,97 juta. Laba usaha 2017 sebesar US$120,5 juta, turun menjadi US$65,28 juta pada 2018.

“Turunnya penjualan dan laba usaha 2018 disebabkan penurunan produksi gas dari Blok Bentu KKS dan Blok Kangean KKS dari tahun sebelumnya. Namun demikian, kami berkeyakinan untuk dapat meningkatkan produksi gas dari Blok Kangean KKS dan Blok Bentu KKS tersebut dalam semester pertama 2019 ini,” kata Syailendra S Bakrie, Direktur Energi Mega dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/5).

Blok Bentu KKS diketahui telah memulai produksi gasnya dan fasilitas Segat Gas Plant II. Masing-masing fasilitas Segat Gas Plant I(SGP I) dan fasilitas Segat Fas Plant II (SGP ll) memiliki kapasitas produksi sampai dengan 60 juta kaki kubik gas per harinya. Apabila telah beroperasi penuh, dan berdasarkan perjamian yang ada, diharapkan dapat memproduksi antara 85 sampai dengan 100 juta kaki kubik gas per harinya dari kedua fasilitas SGP I dan SGP II tersebut.

Energi Mega juga telah memulai produksi gasnya dan lapangan Sirasun dan Batur yang merupakan bagian dari Blok Kangean KKS. Apabila telah beroperasi penuh lapangan-lapangan gas tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi sampai dengan 100 juta kaki kubik gas per hari.(RA)