JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif secara resmi melantik pimpinan tertinggi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). Dwi Soetjipto akhirnya kembali ditetapkan menjadi Kepala SKK Migas. Kali ini dia akan didampingi kompatriot di Pertamina, yaitu Nanang Abdul Manaf, mantan Direktur Utama PT Pertamina EP, sebagai Wakil Kepala SKK Migas.

Arifin mengungkapkan dengan adanya jajaran baru ini SKK Migas dan KKKS harus terus tingkatkan produksi migas nasional.

“Lakukan pemboran sumur secara masif serta lakukan upaya terobosan agar produksi migas capai target. Meskipun kita dihadapi penurunan produksi, saat ini harus dijaga jangan sampai turun. Kurangi unplanned shutdown,” kata Arifin dalam pelantikan di Kementerian ESDM, Senin (5/12).

Selain itu, Arifin juga meminta agar para pimpinan SKK Migas yang baru mampu mendorong pencapaian target produksi 2030 kurangi impor sehingga pemerintah memiliki ruang kembangkan EBT. “Periode transisi energi migas masih jadi pilihan utama untuk transportasi, gas bumi energi transisi sebelum tercapai energi baru di sektor pembangkit,” ujar Arifin.

Dwi Soetjipto merupakan mantan Direktur Utama Pertamina. Dia diberhentikan pada 2017 oleh pemegang saham, Kementerian BUMN. Saat masih menjadi Direktur Utama Pertamina, Nanang Abdul Manaf merupakan orang kepercayaan Dwi untuk memimpin kontributor hulu migas terbesar kala itu, Pertamina EP.

Nanang merupakan Direktur Utama Pertamina EP 2017-2020. Setelah itu dia sempat menjadi Tenaga Ahli Kepala SKK Migas sekaligus Dewan Pengawas BLU LEMIGAS.

Selain melantik Dwi dan Nanang, Menteri ESDM juga melantik empat pejabat baru SKK Migas diantaranya

Shinta Damayanti
Sekretaris SKK Migas

Benny Lubiantara
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja

Rudi Satwiko
Deputi Dukungan Bisnis

Kurnia Chairi
Deputi Keuangan dan Monetisasi

Wahju Wibowo
Deputi Eksploitasi

Irjen (PURN) Eko Indra Heri
Pengawas Internal