JAKARTA – PT PLN (Persero) terus mengejar peningkatan kualitas sistem kelistrikan di Kalimantan. Ini wajar lantaran Ibu Kota Negara segera pindah ke sana. Perseroan menargetkan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sanggauv- Sekadau – Sintang bakal beroperasi pada semester I 2022. Pengoperasian proyek tegangan tinggi senilai Rp261 miliar ini bakal meningkatkan keandalan pasokan listrik di Kalimantan Barat.

Didik Mardiyanto, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB), mengatakan dua jaringan kelistrikan tersebut adalah SUTT 150 kV Sanggau – Sekadau dengan investasi sebesar Rp145 miliar, Sekadau-Sintang dengan investasi sebesar Rp116,2 miliar.

“Infrastruktur kelistrikan ini akan meningkatkan keandalan pasokan listrik Kalimantan Barat, sehingga dapat mendatangkan investasi baru,” kata Didik, Senin (7/2).

Dia mengungkapkan, proses pembangunan jalur transmisi SUTT 150 kV Sekadau-Sintang saat ini dalam tahapan penarikan kabel/konduktor antar tower ( stringing ). Setelah proses tersebut selesai akan dilanjutkan dengan pengujian dan akhirnya nanti bisa dioperasikan.

“Selain pekerjaan stringing di Sekadau-Sintang, kami juga berfokus pada penyelesaian tower penyeberangan yang merupakan tower spesial di Sanggau-Sekadau yang memiliki tinggi lebih dari 105 meter,” ujarnya.

Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam membangun jaringan transmisi Sanggau – Sekadau dengan TKDN mencapai 67,68%, Sekadau – Sintang section 1 dengan TKDN mencapai 72,68% dan Sekadau – Sintang section 2 sebesar 86,11 %.

Dia melanjutkan, untuk transmisi Sanggau-Sekadau memiliki 125 tower, sementara itu SUTT 150 kV Sekadau-Sintang memiliki 188 tower dengan total bentangan sepanjang kurang lebih 100 km. Proses pengoperasian transmisi tersebut akan dimulai saat SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau selesai dibangun.

“Kedua jalur saling berhubungan dan pengoperasiannya akan berjalan beriringan. Sumber listrik berasal dari Gardu Induk (GI) Sanggau yang sudah masuk ke Sistem Kelistrikan Khatulistiwa. Kami menargetkan jalur transmisi yang juga melintasi Sungai Kapuas ini akan dapat beroperasi pada semester I 2022 ini,” ujar Didik. (RI)