JAKARTA – Tahun ini Pemerintah menetapkan komitmen baru yang lebih kuat dibandingkan tahun lalu untuk aksi iklim dan transisi energi guna prospek yang lebih baik untuk transisi energi di Indonesia.

Dadan Kusdiana, Direktur Jendral EBTKE Kementerian ESDM, mengatakan kebijakan utama seperti target Net Zero Emission (NZE), moratorium PLTU, dan implementasi harga karbon memberikan nada positif bagi transisi energi di tahun-tahun mendatang.
Ia mengapresiasi The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2022 yang diselenggarakan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), yang diharapkan dapat menjadi tempat seluruh pemangku kepentingan memberikan dukungan agar transisi energi dapat berjalan sesuai jalurnya.

“Semoga kegiatan ini juga berjalan dengan sukses dan tidak hanya menjadi puncak acara namun juga dapat menjadi puncak semua komitmen yang telah kita paparkan,” ujar Dadan, saat acara Launching The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2022, yang digelar secara virtual, Kamis(2/6).

Menuju penyelenggaraan konferensi dan pameran Indonesia EBTKE ConEx tahun 2022, METI mengadakan Launching The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2022 secara virtual. Kegiatan yang telah memasuki tahun ke-11 ini akan akan dilaksanakan pada 10 – 15 Oktober 2022 mendatang. Acara ini menjadi referensi industri tentang pentingnya energi berkelanjutan demi masa depan serta menghadirkan rangkaian yang komprehensif dan perspektif untuk mengadvokasi adopsi berkelanjutan energi dan akhirnya mencapai bauran energi yang ditargetkan 23% pada tahun 2025.

Virtual Indonesia EBTKE ConEx 2021 tahun lalu, berhasil menghadirkan 5.000 partisipan dari 48 negara, selama 5 (lima) hari penyelenggaraannya. Indonesia EBTKE ConEx 2021 juga menghadirkan 6 Plenary Sessions, 3 Summit, dan 10 Parallel Sessions, dengan menghadirkan 31 Keynote Speech, 30 moderator serta 156 narasumber. Ketua Umum METI, Surya Darma, berharap penyelenggaraan Indonesia EBTKE ConEx 2022 dapat menghasilkan diskusi serta hasil yang baik dan bisa merubah komitmen menjadi aksi seperti tema yang diusung tahun ini yaitu ‘Energy Transition, From Commitment To Action’.

“Pada tahun 2021, meskipun pelaksanaan Indonesia EBTKE ConEx dilakukan secara daring (online), hal tersebut tidak menurunkan minat para pemangku kepentingan di industri Energi Terbarukan,” ungkap Surya Darma, Ketua Umum METI.

Pada tahun 2022, Indonesia EBTKE ConEx 2022 dinyatakan menjadi bagian dari pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, sebagai salah satu side event, dimana salah satu isu hangat yang memiliki tingkat urgensi tinggi adalah transisi energi berkelanjutan.

Menurut Surya Darma, hal ini merupakan jawaban terhadap berbagai komitmen yang telah dibuat oleh banyak pihak terutama oleh Pemerintah, yang perlu mendapatkan langkah aksi yang jelas dan tepat untuk memenuhi target NZE tahun 2060 atau lebih awal.
“Pelaksanaan ini adalah sebagai perwujudan dedikasi METI untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan dari energi terbarukan dan pelaksanaan konservasi energi secara intensif di Indonesia dan juga secara global,” kata Surya Darma.

Indonesia EBTKE ConEx 2022 merupakan kegiatan tahunan dari Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia yang didukung penuh oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Indonesia EBTKE ConEx 2022 juga merupakan side event dari kegiatan Presidensi Indonesia G20. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya pendanaan dalam percepatan transisi energi, dan Presidensi G20 menjadi forum untuk memobilisasi kebutuhan tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan dan asosiasi energi terbarukan di dalam maupun luar negeri ini, dan menjadi ajang bertukar pikiran dari berbagai pihak kepentingan dan pelaku industri dalam bidang energi baru terbarukan dan konservasi energi.(RA)