JAKARTA – Mineral Industry Indonesia (MIND ID) bakal mengakuisi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebagai perwakilan dari pemerintah.

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengunkapkan pada perkembangan pembahasan terakhir akhirnya Vale sepakat untuk melepas 14% sahamnya dari tadinya hanya 11%.

“Persentase yang terakhir itu 11 + 3. Jadi dengan 14% itu, maka komposisinya Mind ID akan lebih besar,” kata Arifin ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (7/7).

Dia belum bisa membeberkan lebih lanjut terkaiat harga saham yang bakal dilepas oleh Vale. Menurut Arifin pada prinsipnya disepakati dulu jumlah saham dan untuk masalah harga nantinya negosiasi harus dilakukan dan Vale diharapkan bisa lebih fleksibel.

“Yang basic dulu disepakatin baru kemudian nanti, intinya Vale mau lebih fleksibel soal harga. kita harap memang harus demikian,” ungkap Arifin.

Pemerintah sebelumnya mengatakan perpanjangan kontrak PT Vale Indonesia Tbk akan habis pada Desember 2025. Artinya, Vale masih punya waktu hingga Desember 2024 untuk melakukan divestasi.

Divestasi sendiri merupakan salah satu syarat utama bagi Vale yang saat ini tengah mengurus perpanjangan kontraknya yang habis pada tahun 2025 mendatang.

Kewajiban divestasi saham 51% dilaksanakan secara berjenjang dari pemerintah pusat, pemda, BUMN, BUMD atau badan usaha swasta nasional. Apabila tidak ada yang berminat maka mekanisme penawaran divestasi dilakukan melalui bursa saham indonesia dalam rangka pengurusan perpanjangan Kontrak Karya Vale setelah 29 desember 2025. Ini sesuai dengan pasal 147 PP 96 tahun 2021 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dimana PT Vale wajib divestasi lagi 11% sahamnya.

Valuasi harga saham divestasi dihitung berdasarkan harga pasar yang wajar dengan tidak memperhitungkan cadangan mineral kecuali yang dapat ditambang selama jangka waktu izin kontrak karya perkembangan perpanjangan IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus). (RI)