JAKARTA – PT Pertamina (Persero) diminta meningkatkan investasi pada 2019. Tidak ada lagi alasan keterbatasan dana lantaran Pertamina akan mendapatkan tambahan banyak modal dengan masuknya saham milik pemerintah yang ada di PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

“Upaya pemerintah dengan pembentukan holding BUMN migas, Pertamina mendapatkan penyertaan modal sebesar Rp38 triliun dan tambahan dana Rp17 triliun atau total Rp55 triliun seiring pembentukan holding BUMN migas,” kata Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN di Jakarta, Rabu (28/11).

Menurut Fajar, modal tersebut bisa digunakan Pertamina untuk mengembangkan berbagai program, termasuk konversi kilang Plaju dan Dumai untuk bisa mengolah kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati.

Kilang Plaju dan Dumai disiapkan untuk pengembangan konversi bahan bakar. Pertamina telah menggandeng ENI untuk mempelajari teknologi penggunaan minyak kelapa sawit dikonversikan menjadi green fuel dan green diesel.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan untuk membangun green refinery dengan mengembangkan kilang eksisting biayanya tidak terlalu tinggi. Biaya yang dibutuhkan tidak sampai 50% dibanding pembangunan kilang baru. “Mungkin kebutuhan dananya hanya 40% dari kebutuhan dana pembangunan kilang baru,” ungkap dia.

Pertamina pada tahun depan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) 2019 sebesar US$5,5 miliar, turun dibandingkan alokasi tahun ini sebesar US$5,59 miliar.

Pahala N Mansury, Direktur Keuangan Pertamina, mengatakan belanja modal disiapkan untuk sektor hulu dan hilir. Sektor hulu masih mendominasi serapan belanja modal sebesar 50%, sisanya untuk investasi di sektor hilir termasuk akan menggenjot investasi kilang dan logistik.

Rencana capex 2019 terlihat menurun dibanding alokasi tahun ini, namun jauh lebih tinggi jika dibanding penyerapan 2018. Pertamina memperkirakan realisasi capex tahun ini tidak sampai US$5 miliar. “Realisasinya mungkin diperkirakan antara US$3,5 miliar – US$4 miliar,” kata Pahala.(RI)