JAKARTA – PT Chevron Pacific Indonesia berkomitmen tidak menurunkan investasi di Blok Rokan hingga kontrak pengelolaan berakhir pada 2021, dengan itu produksi akan bisa dipertahankan sebesar 200 ribu barel per hari (bph).

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan komitmen Chevron menjaga kinerja produksi Blok Rokan dalam rangka menjaga reputasi sebagai perusahaan internasional yang telah mengelola blok migas dalam waktu lama.

“Mereka (Chevron) tetap akan menjaga produksi Rokan, sebagai profesional company. Chevron mengatakan untuk menjaga kredibilitas reputasi Chevron sebagai perusahaan internasional yang telah lama mengelola Rokan, sehingga dalam peralihan dibuat transisi semulus mungkin,” kata Arcandra di Kementerian ESDM, Kamis malam (30/8).

Hingga 31 Juli 2018, produksi siap jual (lifting) minyak Chevon dari Blok Rokan sebesar 210,15 ribu bph atau melampaui lifting Exxonmobil di Blok Cepu yang mencapai 205 ribu bph.

Arcandra menargetkan proses transisi Rokan akan lebih baik dari proses transisi Blok Mahakam yang melibatkan PT Total E&P Indonesie. Saat transisi Mahakam, Pertamina mulai berinvestasi sejak satu tahun sebelum kontrak Total berakhir.

“Mungkin lebih baik dari Mahakam (transisi). Bisa lebih awal, nanti mereka (Chevron-Pertamina) bicara. Komitmen Chevron jelas bahwa mereka komit bantu Pertamina,” kata Arcandra.

Untuk bisa membuka pembicaraan alih kelola ada satu syarat yang harus dirampungkan, yakni penandatanganan kontrak. Meski sudah hampir satu bulan diputuskan Rokan akan dikelola PT Pertamina (Persero), namun hingga saat ini Pertamina belum mendatangani kontrak.

Menurut Arcandra, ada persyaratan administrasi yang menyebabkan penandatanganan kontrak belum dapat dilakukan. Pertamina sebagai pihak yang ditunjuk harus segera menyelesaikan. Salah satunya adalah jaminan komitmen kerja pasti yang harus disetorkan ke bank sebesar 10% dari kesepakatan US$500 juta. Serta pembayaran bonus tanda tangan sebesar US$784 juta.

“Ini kan harus masukan 10% jaminan komitmen signature bonus. Company anak perusahaan baru kan perlu,” tandas Arcandra.(RI)