JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjajaki peluang untuk memperluas pasar ekspor ke Laos.

Suherman, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengungkapkan batu bara dibutuhkan Laos untuk bahan baku pembangkit listrik. Bukit Asam maksimal bisa menjual sekitar dua juta ton per tahun.

“Dia (Laos) butuh sekitar 1-2 juta per tahun. Kami jajaki dan melihat peluang. Kami bisa untuk suplai batu bara ke sana,” kata Suherman disela Public Expose di Jakarta, Selasa (27/8).

Suherman mengatakan rencana ekspansi tersebut sebagai tindak lanjut dari pertemuan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith pada Juni lalu. Dalam rencana kerja sama itu Bukit Asam akan menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Laos, Petrotrade. “Iya waktu sama ibu menteri. jadi ini tindak lanjut,” tukasnya.

Dia berharap Bukit Asam akan mendapatkan kontrak jual beli batu bara jangka panjang dengan Petrotrade. “Mudah-mudahan jangka panjang. Kita minta paling tidak lima tahun,” ujar Suherman.

Pasokan sendiri rencananya baru bisa dimulai sekitar tiga tahun mendatang menunggu penyelesaian pembangunan pembangkit listrik.(RI)