JAKARTA – PT Geo Dipa Energi (Persero), perusahaan pengembang panas bumi dibawah pembinaan Kementerian Keuangan, mencapai kesepakatan dan mendapatkan pendanaan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Small Scale atau skala mini berkapasitas 10 Megawatt (MW).

Riki Firmandha Ibrahim, Direktur Utama Geo Dipa, mengatakan tanda tangan kesepakatan pinjaman dana akan dilakukan pasca Idul Fitri nanti. “Juli entah tanggal 10 atau 11, kami akan menandatangani kontrak (pinjaman) sama SMI untuk pembiayaan small scale 10 MW,” kata Riki ditemui di kantor Geo Dipa, Jakarta, Rabu Malam (22/5).

M Ikbal Nur, Direktur Keuangan Geo Dipa, menjelaskan sampai sekarang memang belum disepakati besaran dana yang akan dikucurkan, akan tetapi PT SMI sudah menyatakan komitmen paling besar pinjaman akan berkisar sekitar US$ 20 juta dengan tenor tujuh tahun.

“Baru plafon atas, karena nilai kontrak baru ketahuan dua pekan setelah lebaran. Tapi kami dikasih plafon hutang sampai US$19 juta – US$ 20 juta.” jelas Ikbal.

Dengan jumlah plafon sebesar itu, proyek PLTP mini ini sebagian besar dimodali dari dana pinjaman karena perkiraan investasi untuk membangun satu unit PLTP mini mencapai US$ 23 juta. Namun apabila bisa ditekan dibawah US$20 juta maka pendanaan seluruhnya akan didapatkan dari PT SMI. “Kebutuhan investasi itu sekitar US$ 22 juta – US$23 juta. Sisanya nanti pakai dana internal kita,” ujarnya.

Jika tidak halangan berarti proses pembangunan PLTP small scale hanya membutuhkan waktu sekitar 18 bulan. Sehingga pada tahun depan ditargetkan sudah rampung.

Beberapa pekan lalu Geo Dipa baru saja melaksanakan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Unit 2 Dieng dan Patuha dengan kapasitas masing-masing sebesar 60 MW.

Saat ini kapasitas terpasang pembangkit Geo Dipa masih 120 MW yang berasal dari PLTP Dieng Unit 1 dan PLTP Patuha.

Selain Dieng dan Patuha, ada beberapa Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yakni WKP Arjuno Welirang, yang meliputi wilayah Kabupaten Mojokerto, Pasuruan Malang dan Kota Batu dengan potensi cadangan 180 MW dengan status tahap eksplorasi; WKP Candi Umbul Telomoyo, yang meliputi Kabupaten Semarang, Magelang, Boyolali, Tumegung dan Kota Salatiga dengan potensi cadangan 90 MW dengan status tahap eksplorasi.