JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam akan membentuk anak usaha yang mengurusi bisnis logam mulia. Tidak sampai disitu, manajemen juga menyiapkan anak usaha itu untuk melantai di bursa saham melalui mekanisme pelepasan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Tri Hartono, General Manager Geomin & Technology Development Antam, mengungkapkan pilihan untuk IPO merupakan bagian dari transformasi bisnis hilir Antam. Saat ini tim transformasi masih menyiapkan berbagai hal yang diperlukan dalam membentuk anak usaha. Setelah mandiri sebagai anak usaha, logam mulia pun akan didorong mencatatkan saham perdana atau IPO. Namun, masih belum jelas terkait jadwal dan rencana yang lebih detail untuk IPO tersebut.

“Kami ada rencana ke depan, logam mulia di IPO-kan. Kami kembangkan logam mulia karena sudah punya brand yang kuat,” kata Tri dalam diskusi virtual bersama MIND ID, Kamis (22/10).

Menurut Tri, pasar logam mulia Antam sudah sangat berkembang karena itu fleksiibilitas dibutuhkan agar bisnis logam mulia Antam bisa terus tumbuh.

“Kami lagi menggodok proses logam mulia menjadi anak usaha. Kami ada tim transformasi emas di Antam. Proses persiapannya seperti itu, logam mulia harus fleksibel ke depan, market ada, sudah bagus,” ujar Tri.

Saat ini, retail emas Antam dikelola oleh Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM). Penjualan emas maupun logam mulia memang menjadi salah satu andalan  pendapatan. Bahkan di masa pandemi Covid-19 penjualan emas Antam masih tumbuh positif. Kesadaran masyarakat akan investasi emas memang terus meningkat apalagi investasi emas dinilai sebagai pilihan tepat karena harga emas terus naik.

Dalam laporan terbaru Antam, dalam kuartal III 2020, secara kumulatif kinerja anaudited penjualan emas Antam tercatat sebesar 14.882 kg (478.467 t oz). Secara kuartalan, penjualan emas Antam tumbuh positif hingga 147% Sementara pada periode semester I 2020, emas menjadi kontributor terbesar, yakni mencapai Rp6,41 triliun atau 69% terhadap pendapatan total Antam.(RI)