Menteri BUMN dalam Rapat Paripurna DPR RI (4 Feb 2025), mengemukakan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (DANANTARA) didirikan dalam rangka melakukan konsolidasi pengelolaan BUMN serta optimalisasi pengelolaan dividen dan investasi.
Konsolidasi pengelolaan BUMN dapat diartikan sebagai peleburan BUMN yang membentuk perusahaan baru yang mengambil alih hak dan kewajiban BUMN yang telah digabung. Konsolidasi pengelolaan perusahaan sebagai alternatif kebijakan yang berpeluang meningkatkan keunggulan BUMN dalam hal: (a) comparative advantage, (b) competitive advantage, dan (c) compact advantage.
Sedangkan optimalisasi pengelolaan dividen dan investasi dapat dicapai karena proses transformasi dalam operasional BUMN pada konsolidasi tersebut memiliki peluang untuk implementasi prinsip manajemen keuangan yang lebih baik. Industri dengan skala ekonomi yang menguntungkan akan memudahkan dalam perolehan pendanaan investasi pada pengembangan usaha, dan pengelolaan cash flow lebih optimal karena idle cash dari suatu BUMN akan dimanfaatkan oleh BUMN lainnya yang membutuhkan.
Sebaliknya, apabila perusahaan atau industri dengan skala ekonomi yang besar mengalami kesulitan dalam memasarkan produk karena tidak mampu bersaing, maka perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan, dan sulit memperoleh pendanaan untuk investasi, karena bank dan investor di bursa efek kurang berminat terhadap perusahaan yang mengalami fase decline.
Comparative Advantage
Konsolidasi pengelolaan BUMN berpotensi memiliki keunggulan komparatif, karena berpeluang meningkatkan efisiensi yang menghasilkan barang atau jasa dengan biaya lebih rendah dibanding sebelum konsolidasi.
Dengan konsolidasi menunjukkan bahwa skala ekonomis pengelolaan BUMN semakin besar, yang berpotensi menghasilkan biaya produksi yang semakin efisien yang mampu mempengaruhi keseimbangan demand dan supply.
Contoh comparative advantage: Kepres no. 50 tahun 1981 tentang pembinaan usaha peternakan ayam, yang membatasi pengelolaan ternak ayam tidak melebihi 5000 ekor bagi peternak perorangan atau perusahaan, karena penelitian menunjukkan bahwa peternakan ayam dengan skala ekonomi yang lebih besar, melebihi 5000 ekor akan menghasilkan biaya produksi yang relatif lebih rendah, dan berpotensi merusak harga pasar yang dapat merugikan peternak kecil.
Competitive Advantage
Konsolidasi BUMN akan memiliki keunggulan bersaing, karena memiliki kemampuan melakukan inovasi dan peningkatan kualitas produk atau pelayanan, menekan harga jual sesuai kemampuan daya beli masyarakat dan menerapkan kebijakan price discrimination dalam memanfaat potensi surplus konsumen, memperluas wilayah pemasaran melalui pengembangan investasi, memiliki potensi dalam menghasilkan profitabilitas yang layak untuk pengembalian investasi dan dividen bagi pemegang saham.
Compact Advantage
Konsolidasi BUMN semakin memperkuat kekompakan dalam kerjasama pada proses transformasi pengolahan input menjadi output yang akan menghasilkan produk atau pelayanan yang lebih produktif dan memiliki value added yang lebih optimal.
Dari konsolidasi tersebut, terdapat beberapa BUMN bergerak dibidang penyedia input seperti bahan baku, pendanaan, sarana produksi dan distribusi, dan sumber daya lainnya. Sedangkan pada proses transformasi, terdapat sejumlah BUMN bergerak dibidang penelitian dan pengembangan, bidang konstruksi atau pembangunan, transportasi memperlancar mobilitas sumber. Kemudian beberapa BUMN melakukan kegiatan produksi dan pemasaran sampai pada konsumen akhir.
Transaksi antara anggota dalam kekompakan BUMN tersebut dapat mengimplementasikan pendekatan transfer price berbasis profit sharing. Hasil akhir dari konsolidasi BUMN ini antara lain kepastian harga pasar, kepastian kualitas dan kuantitas bahan baku yang diperlukan, kepastian pemasaran atas produk yang dihasilkan BUMN, dan tiap BUMN mampu menghasilkan profitabilitas untuk pengembalian investasi dan dividen bagi pemegang saham.
Kebijakan secara terpadu antara entitas sebagaimana dimaksudkan dalam Danantara, yaitu melakukan konsolidasi pengelolaan BUMN, dan mengoptimalkan pengelolaan dividen dan investasi, adalah berpotensi meningkatkan value perusahaan, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya nasional, membuka kesempatan kerja yang lebih luas, menekan subsidi, memperkuat cash flow BUMN, dan membantu keuangan negara.
Keberhasilan Konsolidasi BUMN tersebut dapat tercapai, terutama karena beberapa faktor, berikut ini.
a) Kemudahan memperoleh pendanaan investasi dari Lembaga keuangan atau investor di financial market, terutama pada fase growth, karena keputusan investor di financial market berbasis pada rational expectations yang melihat masa lalu, masa kini dan masa depan, sedangkan keputusan Lembaga keuangan seperti bank memberikan kredit pada konsolidasi BUMN berdasarkan prinsip 5C (character, capacity, capital, collateral, dan condition). Sebaliknya akan sulit memperoleh pendanaan investasi di financial market dan Lembaga keuangan, bila konsolidasi BUMN tersebut berada pada fase decline.
b) Berpeluang melakukan adopsi teknologi yg lbh efisien dgn biaya pokok produksi yang relatif lebih rendah dibanding sebelum konsolidasi.
c) Menguasai sumber daya manusia, teknologi dan manajerial yg berpengalaman, sehingga mampu melakukan program research and development (R&D) atau inovasi produk dan pelayanan.
d) Cenderung menghasilkan average fixed cost semakin menurun, karena pembentukan konsolidasi BUMN akan memperbesar skala ekonomi perusahaan. Dengan konsolidasi, maka komponen FC semakin tinggi, tetapi dengan skala ekonomi yang lebih besar karena konsolidasi BUMN, maka AFC semakin turun. Contoh industri manufaktur yang mengadopsi teknologi berbasis AI dalam proses produksinya. Teknologi AI memerlukan investasi atau FC yang relatif mahal, namuni AFC semakin menurun pada setiap penambahan kuantitas produksi.
e) Kegiatan produksi dan pemasaran dalam konsolidasi BUMN tersebut, dapat menerapkan kontrak transfer price antara BUMN dalam konsolidasi, sehingga perusahaan dalam group konsolidasi akan memperoleh benefit, terutama dalam hal kepastian suplai bahan baku, kepastian harga pembelian, kepastian penjualan, dan kepastian profitabilitas melalui penerapan profit sharing dalam kontrak transfer price.
f) Dari segi strategi bisnis, makna konsolidasi BUMN akan menguasai pasar dari hulu ke hilir melalui kebijakan terpadu antara entity dalam konsolidasi BUMN yg semakin memperkuat posisi keunggulan kekompakan atau compact advantage.
g) Konsolidasi BUMN, akan menghasilkan biaya pokok produksi paling murah, sehingga menjadi perusahaan yg memiliki comparative advantage, yang dapat menetapkan harga sesuai kemampuan daya beli konsumen, kebijakan diskriminasi harga dalam memanfaatkan surplus konsumen pada berbagai segmen pasar.
h) Karena biaya pokok penjualan relatif murah, dan kualitas produksi atau pelayanan yg menciptakan kepuasan konsumen, sehingga konsolidasi BUMN memiliki keunggulan dalam persaingan atau competitive advantage.
i) Posisi perusahaan yg menguasai 3 keunggulan tsb *(comparative advantage, compact advantage, dan competitive advantage)* berpotensi menjadi market leader, terutama karena kemampuan menghasilkan produk atau pelayanan yg relatif lebih murah dan memuaskan konsumen, memperoleh profitabilitas yg optimal yang menghasilkan dividen bagi pemegang saham dan pengembalian investasi yang layak secara finansial dan layak secara ekonomis.,
j) Dengan konsolidasi BUMN, maka posisi perusahaan semakin kuat dlm menunjang pertumbuhan ekonomi nasional, memberi kesempatan kerja yg lebih luas, mengoptimalkan pemanfaat sumberdaya nasional, membantu memperkuat keuangan negara, berpeluang untuk mengembamgkan investasi secara mandiri, dan terlepas dari subsidi APBN.
k) Bila perusahaan konsolidasi BUMN semakin berkembang, dan memperoleh dukungan pemerintah dalam penguasaan sumberdaya, akan menciptakan value yang lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi RI yg semakin tumbuh atau augmented rate of growth, dan seterusnya.
Semoga kebijakan pembentukan konsolidasi BUMN yang baru ini, dapat terealisasi dan mampu mencapai hasil yang optimal untuk kepentingan perekonomian RI. Konsolidasi BUMN ini juga diharapkan mendukung keberhasilan program pemerintah dalam swasembada energi, swasembada pangan, karena konsolidasi BUMN memiliki sumberdaya yang lengkap dan terpadu untuk mendukung pencapaian target swasembada tersebut.
Komentar Terbaru