JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar yang berlokasi di Desa Lontar, Tangerang, Banten, akan mulai menghasilkan daya 1.260 megawatt (MW), pada akhir 2019. Saat ini kapasitas PLTU Lontar yang dioperasikan PT PLN (Persero) sebesar 945 MW.

Haryanto WS, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), mengatakan PLN telah mengoperasikan generator on base di PLTU Lontar pada Oktober 2018 untuk mempercepat penyelesaian pembangunan proyek PLTU Lontar Extension.

“Dengan penyelesaian percepatan proyek PLTU Lontar Extension, ditargetkan memberikan tambahan suplai energi listrik sebesar 315 MW. Total kapasitas yang dapat disuplai oleh PLTU Lontar nantinya menjadi 1.260 MW. Bisa COD tahun ini,” kata Haryanto kepada Dunia Energi, belum lama ini.

PLTU Lontar Extension yang berada di area PT Indonesia Power UJP Lontar dengan luas area 11 hektare (Ha), adalah proyek perpanjangan dari pembangkit lama unit 1-3 yang masing-masing berkapasitas sama 315 MW. Energi listrik tersebut ditujukan untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui sistem jaringan transmisi dan gardu induk PLN di Tangerang Baru dan gardu induk di Cikupa.

Evakuasi daya yang dihasilkan PLTU Lontar Extension akan disalurkan melalui GIS 150 kV bayline Tangerang Baru (Eksisting line) dan bayline Cikupa (Procurement), selanjutnya dari jaringan 150 kV kearah Tangerang baru dan juga menuju IBT 150 kV/500 kV ke arah Cikupa.

Proyek PLTU Lontar Extension digarap PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) dengan pelaksanaan pengawasannya oleh PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Jawa Bagian Barat 1 (UPP PJBB 1). Kontrak pembangunan proyek berlaku efektif sejak 1 April 2016 dengan nilai kontrak setara Rp6.060 triliun.

PLTU Lontar Extension merupakan proyek pembangkit listrik pilot project dalam program percepatan 35.000 MW. Proyek tersebut dikerjakan langsung PLN dan memiliki efisiensi yang tinggi karena menggunakan teknologi supercritical pada pembakaran boiler nya sehingga lebih ramah lingkungan. Kebutuhan batu bara PLTU Lontar Extension akan disuplai dari Pulau Sumatera.

“PLTU Lontar Extension akan siap dioperasikan melalui sistem transmisi Jawa-Bali pada akhir 2019,” tandas Haryanto.(RA)