BEKASI – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) selaku Subholding Gas Pertamina mulai menyalurkan gas perdana (gas in) ke PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FajarPaper). Total volume gas yang dipasok PGN 6,14 – 9,2 BBTUD untuk keperluan maintenance pabrik produksi.

Faris Aziz, Direktur Sales dan operasi PGN mengatakan, optimalisasi layanan gas ke FajarPaper menggunakan skema seasonal selling atau penjualan musiman, dimana volume gas disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Jenis layanan ini menjadi salah satu kemampuan PGN sebagai aggregator gas nasional dalam memberikan manfaat optimal bagi pelanggan.

“Subholding Gas mengoptimalkan seluruh kemampuan dari sisi pasokan maupun infrastruktur, sehingga kebutuhan gas bumi dapat dilayani baik jangka pendek maupun jangka panjang. Namun tetap memberikan nilai keekonomian yang saling menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Faris di Jakarta, Selasa (27/9).

Penyaluran gas ke FajarPaper menggunakan fasilitas meter PT Pertamina EP (PEP) di Stasiun Pertagas Tegal Gede Bekasi dan Pipa Pertagas, dengan mekanisme pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh DJKN Kemenkeu.

Faris berharap, layanan gas bumi ke FajarPaper dapat memicu pertumbuhan pasar PGN di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

Achmad Muchtasyar, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, menjelaskan bahwa digunakan pemanfaatan dan pengoperasian alat ukur bersama untuk penyaluran gas dari PEP, PGN, dan Pertagas ke FajarPaper.

Dia menuturkan PGN menerapkan integrasi infrastruktur gas yang tepat agar proses gas in berjalan lancar sesuai SOP, serta dapat mendukung kehandalan supply gas ke FajarPaper seperti yang dibutuhkan.

“Integrasi infrastruktur ini menjadi salah satu bukti efektifitas dari pembentukan Subholding Group Pertamina, terlebih khusus di Subholding Gas. Harapannya juga dapat semakin menopang kehandalan infrastruktur untuk layanan gas bumi ke industri di wilayah Bekasi,” ujar Achmad.

Selain FajarPaper, sebelumnya PGN area Bekasi menyalurkan gas bumi perdana ke PT AlumindoAlloy Abadi. Penambahan pelanggan industri baru juga dilakukan di Kawasan Industri Deltamas seperti PT Summit Seoyeon Automotive Indonesia dan PT Yili Indonesia Dairy. Total volume gas dari penambahan industri baru dari Januari hingga September 2021 di area Bekasi sebesar 6,6 BBTUD.(RI)