PGE menargetkan peningkatan produksi listrik sebesar 9% menjadi 4.551 Gigawatt hour (GWh) pada 2019 dibanding realisasi tahun lalu 4.181 GWh.(Foto/Dok/Dunia-Energi)

JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor panas bumi, akan menggenjot kegiatan operasi di lima proyek panas bumi pada tahun ini. Ali Mundakir, Direktur Utama PGE, mengatakan proyek pertama yang menjadi fokus adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Lumut Balai di Sumatera Selatan berkapasitas 55 megawatt (MW).

“Hingga saat ini sudah ada 30 sumur yang dikerjakan, terdiri dari tiga sumur eksplorasi dan 19 sumur produksi. Serta ada delapan sumur injeksi,” kata Ali, Kamis (7/2).

Dia mengatakan sampai 1 Januari 2019 perkembangan Engineering, Procurement, Constructions and Commissioning (EPCC) PLTP Lumut Balai sudah mencapai 99%. Selanjutnya, PGE akan melanjutkan pengembangan Lumut Balai Unit 2.

Proyek lainnya, PLTP Hululais. Pengeboran 20 sumur sudah selesai, ditambah satu sumur yang masih dibor. “Total ada 24 sumur yang dibor,” kata Ali.
Selanjutnya, PLTP Sungai Penuh di Jambi yang dibor dan uji produksi. Sedangkan, proyek Bukit Daun saat ini dalam tahap pembangunan infrastruktur serta pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Untuk wilayah kerja panas bumi Seulawah di Seulawah Agam, Aceh yang dikelola bersama dengan perusahaan daerah, PT Geotermal Energi Seulawah sekarang akan memasuki tahap eksplorasi.

Secara total untuk 2019, PGE akan mengebor di tujuh sumur. Terdiri dari satu sumur eksplorasi di Seulawah dan enam sumur pengembangan di Ulubelu, Lahendong dan Hululais.

Proyek Lumut Balai ditargetkan rampung dan beroperasi tahun ini. Serta akan meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit PGE dari 617 MW menjadi 672 MW. Seiring dengan itu, manajemen PGE menargetkan peningkatan produksi listrik sebesar 9% menjadi 4.551 Gigawatt hour (GWh) pada 2019 dibanding realisasi tahun lalu 4.181 GWh.(RI)