JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022  PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menetapkan beberapa nama baru di kursi jabatan direksi. Perombakan kali ini dalam rangka merombak posisi Direktur Utama dan Direktur Operasi.

Para pemegang saham menetapkan Jufli Hadi sebagai Direktur Utama yang baru PGE menggantikan Ahmad Yuniarto. Kemudian ada posisi Direktur Operasi yang kini dijabat oleh Ahmad Yani menggantikan Eko Agung Bramantyo. Selain itu, pada RUPST kali ini juga pergantian jabatan dilakukan pada posisi Komisaris Independen dari Samsul Hidayat menjadi Sujit S. Parhar serta menunjuk Dannif Danusaputro sebagai Komisaris.

Jufli Hadi merupakan sosok yang tidak asing di dunia panas bumi. Sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Medco Cahaya Geothermal. Sementara Ahmad Yani sebelumnya merupakan General Manager PGE Area Lahendong.

Pada RUPST ini, pemegang saham PGEO menyetujui penggunaan laba bersih, yaitu untuk dividen sebesar US$100 juta serta laba ditahan sebesar US$27,32 juta. Total dividen tersebut termasuk dividen interim sebesar US$70 juta yang telah dibayarkan pada 27 Januari 2023 serta dividen tambahan sebesar US$30 juta yang akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya pada tanggal pencatatan.

RUPST ini juga mengumumkan bahwa per tahun 2022 Perseroan berhasil mencatatkan kinerja positif. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan laba bersih 49,68% secara YoY (year on year) yang dicatatkan oleh Perseroan, menjadi US$127,32 juta. Pendapatan usaha tahun 2022 turut mengalami peningkatan 4,68% atau sebesar US$386,07 juta serta mencatatkan produksi uap dan listrik panas bumi sebesar 4.629,6 GWh. Dari aspek keberlanjutan, Perseroan berhasil melakukan penghindaran emisi sebesar 3,87 juta ton CO2.

Selanjutnya Perseroan juga menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana IPO, yaitu untuk investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional Perseroan saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology, lalu investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung operasional Perseroan, serta pembayaran sebagian facilities agreement Perseroan.