JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu memproyeksikan pengeboran sumur eksplorasi tahun ini lebih banyak dibanding 2019. Sedikitnya ada delapan sumur eksplorasi yang akan di bor di beberapa blok migas.

Taufik Adityawarman, Direktur Operasi dan Produksi PHE, mengungkapkan tahun ini PHE menargetkan bisa mengebor paling tidak delapan sumur eksplorasi. Target ini tentu lebih banyak dari realisasi tahun lalu yang hanya dua pengeboran sumur eksplorasi.

Rencana pengeboran eksplorasi didukung oleh ketersediaan rig. Kondisi ini tentu berbeda dengan tahun lalu dimana rig sulit untuk didapatkan.

“Kami optimistis bor enam sumur eksplorasi, karena sudah tidak ada lagi isu rig. Sekarang sudah in place (di tempat pengeboran), tinggal implementasi saja,” kata Taufik di Jakarta, Rabu (8/1).

Lebih lanjut dia menuturkan pengeboran eksplorasi paling banya akan dilakukan di Blok Nunukan yang dioperatori PHE Nunukan. Di sana rencananya akan dilakukan pengeboran eksplorasi di dua sumur. Kemudian eksplorasi juga rencananya dilakukan di blok Abar dan blok Anggursi, blok North Sumatera Offshore (NSO) serta blok Offshore Southeast Sumatera (OSES).

“Sekarang udah in place (rig), tinggal rig yang untuk NSO saja, itu kan laut dalam, Nunukan sudah dapat rig, ONWJ sudah ada. Abar -Anggursi. Nunukan dua sumur, Abar Anggursi satu sumur, lainnya onshore, OSES sudah ada rig 3-4,” jelas Taufik.n

Untuk sumur pengembangan pada tahun ini rencananya akan dilakukan 50 pengeboran sumur pengembangan. Target itu lebih banyak ketimbang realisasi tahun lalu sebanyak 35 sumur. Dengan kegiatan itu ditargetkan lifting migas PHE bisa mencapai 181.510 barel setara minyak per hari (BOEPD).

Target lifting migas PHE 2020 mencakup lifting minyak sebesar 83.100 barel minyak per hari (bph) dan penjualan gas sebesar 570,11 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara pada RKAP 2019, lifting minyak sebesar 76.971 bph dan gas 572 MMSCFD.(RI)