JAKARTA – Ketegangan meningkat di distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Kontak senjata antara aparat dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi di sana sejak tiga hari terakhir. Wilayah ketegangan sendiri sebenarnya tidak jauh dari lokasi kegiatan tambang tembaga dan emas PT Freeport Indonesia.

Riza Pratama, Juru Bicara Freeport, mengatakan meskipun lokasi tambang tidak jauh dari wilayah tempat kejadian kontak senjata, operasional dan kegiatan tambang Freeport tidak terganggu dan tetap berjalan normal.

Manajemen hanya meminta pekerja Freeport lebih waspada karena tidak jauh dari Tembagapura juga terdapat kota pemukiman pekerja Freeport.

“Tidak berdampak pada operasi. Kami menghimbau karyawan dan keluarga untuk tetap waspada dan melaporkan hal-hal yang tidak lazim di sekitar mereka,” kata Riza, Senin (9/3).

Wilayah Tembagapura sendiri hampir lumpuh karena sudah sekitar 1.000 warga dievakuasi dari empat kampung di sana, yaitu Banti, Kimbeli, Utikini, dan Opitawak. Pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan dan layanan publik lainnya juga lumpuh.

Warga sendiri dievakuasi dengan menggunakan kendaraan bus milik Freeport. Pihak kepolisian sempat memastikan bahwa KKB tidak masuk ke wilayah pertambangan Freeport.

Gelombang warga meninggalkan kampung mereka ke wilayah perkotaan yang lebih aman telah berlangsung sejak Jumat (6/3) hingga minggu (8/3).(RI)