JAKARTA – PT Vale Indonesia (INCO) sepanjang kuartal II 2020 membukukan produksi sebesar 18.701 ton nikel dalam matte atau 6% tumbuh jika dibandingkan dengan realisasi pada tiga bulan pertama tahun ini. Sementara untuk pengiriman nikel matte sebesar 19.887 ton setara dengan penjualan sebesar AS$185,7 juta atau tumbuh 19% pengiriman yang direalisasikan pada triwulan pertama.

Adapun produksi dan pengiriman pada semester I tahun 2020 masing-masing sebesar 18% dan 19% lebih tinggi dibandingkan produksi dan pengiriman pada pada tahun lalu dengan periode yang sama.

Meskipun harga rata-rata realisasi nikel lebih rendah pada kuartal II, sekitar 11% lebih rendah dibandingkan pada pada tiga bulan pertama, pengiriman volume nikel matte yang lebih tinggi pada April hingga Juni menunjukkan penjualan naik 6% dibandingkan pada Januari hingga Maret. “Dengan pencapaian ini kami yakin dapat mempertahankan tingkat produksi kami pada tahun 2020,” kata Nico Kanter, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Rabu (26/8).

Dengan adanya realisasi tahun ini Vale merevisi target produksi nikel dalam matte sepanjang tahun 2020 dari sebelumnya sekitar 71.000 ton menjadi sebesar 73.700 ton hingga akhir tahun ini. “4% lebih tinggi dibandingkan produksi di tahun 2019,” ujar Nico.

Nico menjelaskan kenaikan tersebut disebabkan oleh penundaan rebuild tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan pada kuartal IV 2020 menjadi kuartal II 2021.

Nico menuturkan salah satu tantangan operasional pada semester I tahun ini adalah adanya pandemi Covid-19. Untungnya pandemi tidak terlalu berpengaruh terhadap operasional karena berbagai langkah pencegahan sudah dilakukan.

Menurut Nico, Vale telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak potensial dari penyebaran Covid-19 terhadap operasi Vale. Sementara kesehatan dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama, Vale berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan produksi dan proyek sejauh mungkin.

“Kami menghargai kerja keras seluruh karyawan di PT Vale untuk mencapai hasil yang baik pada triwulan ini, meskipun harus fokus mengantisipasi kemungkinan dampak COVID-19 pada operasi
kami,” ujar Nico. (RI)