JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menandatangani Memmorandum of Understanding (MoU) secara daring dengan Sonatrach, perusahaan migas asal Aljazair. MoU mencakup potensi kolaborasi di bidang bisnis hulu dan hilir migas. Salah satu yang paling menarik adalah Pertamina membidik sektor hulu migas dengan mengelola blok, baik di Aljazair maupun yang dikelola Sonatrach di luar Aljazair.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan kolaborasi di bisnis hulu hingga hilir yang pertama yakni Pertamina berharap bisa melakukan eksplorasi dan produksi di Aljazair dan negara lain. Pertamina berharap Sonatrach memberikan dukungan untuk program dan rencana perluasan operasi Pertamina di Aljazair untuk tahun-tahun mendatang.

“Saya sangat yakin bahwa nota kesepahaman yang kita tandatangani hari ini akan menjadi pintu untuk mencapai tujuan dan memperkuat hubungan antara dua perusahaan. Dan yang paling penting, ikatan yang kuat antara Indonesia dan Aljazair,” kata Nicke, Selasa (29/6).

Kerja sama berikutnya adalah evaluasi pasokan Smooth Fluid Pertamina (SF-05) sebagai fluida pemboran di operasi hulu Sonatrach. Ketiga, evaluasi supply dan shipping minyak mentah serta LPG dari Sonatrach ke Pertamina, dan keempat potensi kerja sama lainnya dalam bisnis hilir di Aljazair, dan jasa minyak juga gas.

Selain migas, kerja sama dengan Sonatrach juga akan mencakup pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“MoU tersebut juga mencakup potensi kerja sama di bidang energi terbarukan, khususnya solar photovoltaic, serta kegiatan penelitian dan pengembangan. Ke depan, saya sangat berharap kedua tim kerja dapat menindaklanjuti kesepakatan ini dengan diskusi atau lokakarya bersama dan menghasilkan kemajuan yang nyata dan menemukan solusi kreatif dalam menghadapi tantangan yang lebih besar ke depan,” kata Nicke.

Hakkar Toufik, Direktur Utama Sonatrach, mengatakan penandatanganan ini merupakan hubungan kerja sama yang baik. Sebab di dalamnya terdapat peluang investasi baru bagi kedua belah pihak.

“Saya ingin memperkuat hubungan kerja sama dengan Pertamina melalui peluang investasi baru dalam bidang minyak dan gas di Algeria. Kami akan memulai diskusi dengan Pertamina untuk berbagi pengalaman-pengalaman dan memiliki pemahaman yang sejalan dalam isu ini, serta mencari solusi. Kami yakin kedua belah pihak akan sama-sama berusaha untuk memperkuat kerja sama dan mencapai kesepakatan,” kata Hakkar.(RI)