JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) mematok target peningkatan produksi komoditas tambang sepanjang tahun ini. Manajemen menargetkan produksi bijih mencapai 64,8 juta ton lebih banyak dari tahun 2021 lalu yakni 52,8 juta ton. Peningkatan bijih tersebut tentu meningkatkan target produksi konsentrat menjadi 3 juta ton tahun 2022 tumbuh dari realisasi produksi tahun 2021 yakni sebanyak 2,8 juta ton.

Sementara untuk tembaga ditargetkan produksi mencapai 1.604 juta pounds meningkat dari realisasi produksi tahun 2021 yang sebesar 1.336 juta pounds.

“Tahun 2021 Emas 1,37 juta ounce, tahun 2022 1,59 juta ounces emas,” kata Tony Wenas, Direktur Utama PTFI, Rabu (25/5).

Peningkatan produksi diharapkan juga berdampak terhadap kinerja keuangan perusahaan. PTFI mematok pendapatan tahun 2022 mencapai US$8,7 miliar, tumbuh dari realisasi tahun 2021 sebesar US$7,5 miliar. Hingga kuartal I tahun ini realisasinya sendiri baru mencapai US$2,4 miliar.

Adapun pendapatan tersebut akan langsung berdampak pada setoran ke negara dalam bentuk pajak yang dibayarkan perusahaan mencapai US$2,2 miliar dengan realisasi hingga kuartal I tahun ini sudah sebesar US$450 juta. Serta dalam bentuk penerimaah negara bukan pajak yang bisa mencapai US$1,5 miliar, dimana realisasinya hingga kuartal I mencapai US$394 juta. (RI)