JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu perusahaan yang diwacanakan bisa mendampingi Inpex Corporation dalam pengembangan Blok Masela, setelah Shell berencana angkat kaki. Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), tidak menampik banyak suara yang mengusulkan demikian. Namun Dwi mengingatkan jika mau masuk ke Masela, Pertamina harus murni melalui proses tender atau business to business bukan melalui penugasan dari pemerintah.

Menurut Dwi, Pertamina sebelumnya sempat menaruh minat untuk bisa bergabung beberapa tahun lalu. Sayang, kala itu ada polemik mengenai mekanisme pengelolaan offshore atau onshore, sehingga minat tersebut urung ditindaklanjuti.

“Jujur dari Pertamina untuk berminat masuk ke Abadi, Masela. Namun dari Inpex tidak mendapat respon karena masih ribut onshore offshore. Sebagai national oil company dengan cadangan besar, tapi saya enggak tahu yang sekarang seperti apa. Pertamina memang harus didorong, bukan penugasan tapi proses tender untuk investor,” kata Dwi disela rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (24/8).

Menurut Dwi, jika bisa bergabung dalam pengembangan Masela, maka bisa meningkatkan optimisme dalam mencapai tujuan produksi minyak satu juta barel per hari. Langkah tersebut sebagai bentuk agresifitas Pertamina yang terus didorong oleh SKK Migas.

Saat ini 60% blok migas di Indonesia sudah dikelola oleh Pertamina. Untuk itu, SKK Migas mendorong agar Pertamina cukup agresif dalam rangka utilisasi blok-blok migas tersebut. “Ketika Pertamina tidak agresif, mimpi satu juta barel akan tercapai, karena 60% ada di sana,” kata dia.

Menurut Dwi, sampai saat ini izin untuk melepas hak partisipasi di Blok Masela sudah diberikan oleh pemerintah, baik itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ataupun Badan Koordinasi Pelayanan Modal (BKPM) sehingga langkah selanjutnya adalah akan dilakukan pemanggilan kepada perusahaan-perusahaan yang sudah menyatakan minat untuk melihat data Masela.

“Izin BKPM open data sudah diberi, Shell sudah sampaikan ke kami list (daftar perusahaan) siapa saja yang potensial, mereka semua akan diundang untuk open data dan presentasikan proposal,” kata Dwi.(RI)