JAKARTA – Exxon Mobil Cepu Limited (ECML) berhasil menambah produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Peningkatan produksi ditempuh melalui kegiatan perawatan sumur di Sumur B01 dan C02 yang berlokasi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Surya Widiantoro, Kepala Divisi Pemboran Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan mendapatkan laporan bahwa ECML berhasil menambah produksi hidrokarbon sebesar 8.000 barel per hari (BPH). “Pekerjaan perawatan sumur Gas Shut Off di Sumur B01 dan Acid Wash C02 merupakan bagian dari Plan of Development (POD) Lapangan Banyu Urip,” kata Surya di Jakarta, Rabu (18/8).

Menurut Surya, pekerjaan perawatan sumur Gas Shut Off di Sumur B01 dilakukan selama 21  hari dimulai sejak 11 Juni 2021 hingga 1 Juli 2021. Prinsip kerja pekerjaan Gas Shut Off adalah mengurangi rasio produksi gas dengan menutup zona gas menggunakan casing patch. Adanya penurunan gas terproduksi dapat mengoptimalkan produksi minyak maupun kapasitas fasilitas produksi. “Hasil tes produksi sebelum Gas Shut Off adalah sebesar 7.000 BPH dan 17 juta kaki kubik per hari (MMscfd), sedangkan setelah Gas Shut Off adalah sebesar 10.000 BPH dan 4 MMscfd,” ujar Surya.

Untuk pekerjaan perawatan sumur Acid Wash di Sumur C02 dilakukan selama 13 hari dimulai sejak 7 Juli 2021 hingga 19 Juli 2021. Prinsip kerja pekerjaan Acid Wash adalah melakukan pengasaman terhadap zona produksi dan peralatan downhole untuk mengurangi terbentuknya scale. “Hasil tes produksi sebelum Acid Wash adalah sebesar 4.500 BPH dan 1,5 MMscfd, sedangkan setelah Acid Wash adalah sebesar 9.500 BPH dan 3,5 MMscfd,” ungkap Surya.

Surya mengatakan tingkat produksi puncak Lapangan Banyu Urip telah berlangsung selama lima tahun atau tiga tahun lebih lama dari estimasi rencana pengembangan awal. Selain itu, tingkat produksi minyak saat puncak juga sekitar 30 persen lebih tinggi dari rencana tingkat produksi PoD awal. Sesuai dengan karakteristik alamiah reservoir, Lapangan Banyu Urip juga mengalami penurunan laju produksi yang diindikasikan dengan peningkatan rasio air, rasio gas serta terjadinya scale di beberapa sumur-sumur produksi.

“Keberhasilan perawatan sumur B01 dan C02 salah satu upaya menahan laju penurunan produksi, dengan operasi yang aman serta pengelolaan reservoir dengan penuh kehati-hatian sesuai dengan kapasitas fasilitas produksi yang tersedia. “Selain Gas Shut Off dan Acid Wash, terdapat beberapa pekerjaan perawatan sumur lain di Blok Cepu, yaitu reperforasi, downhole repair dan perawatan rutin,” kata Surya.

Selain Lapangan Banyu Urip, pengerjaan proyek Sidayu yang dilakukan oleh PT Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL) di Lapangan Sidayu, Ujung Pangkah, Jawa Timur, juga berjalan lancar dan ditargetkan akan onstream pada Agustus 2021. Kepastian ini diperoleh setelah pelaksanaan kerja ulang re-entry Sumur Sidayu – 4V yang mendukung pelaksanaan proyek dilaporkan menghasilkan tambahan produksi minyak sebesar 4.100 – 4.300 BPH dan gas sebesar 2,07 MMscfd. Hasil produksi tersebut diperoleh dari dua lapisan Kujung yaitu K1Z2 dan K1Z3 yang diproduksikan secara commingle.

“Berdasarkan test terakhir yang kami lakukan pada Selasa (17/8), hasil pemboran mengindikasikan produksi yang lebih besar dari perkiraan awal. SKK Migas mengapresiasi kinerja  SIPL yang telah mengawal kegiatan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan produksi maksimal. Sebelumnya, test produksi pada tanggal 15 Agustus 2021 menunjukkan laju produksi hidrokarbon hasil stimulasi lapisan K1Z3 menunjukkan laju produksi hidrokarbon sebesar 3.016 BOPD dan 0,8 MMSCFD. Tetapi setelah dilakukan acidizing, perkiraan laju produksi yang diperoleh meningkat,” kata Surya.

Lapangan Sidayu berlokasi sekitar 4 km dari lapangan utama Blok Pangkah di Ujung Pangkah, Jawa Timur. Pekerjaan kerja ulang Sumur Sidayu – 4V merupakan bagian dari PoD  Lapangan Sidayu yang disetujui SKK Migas pada 20 Oktober 2017 dan menjadi salah satu dari 12 proyek yang dicanangkan SKK Migas untuk onstream pada 2021.

Pekerjaan kerja ulang Sumur Sidayu – 4V rencananya dilakukan selama 37 hari dimulai sejak 13 Juli 2021 dan hingga saat ini masih berlangsung. Saat ini SIPL sedang melakukan tes produksi setelah selesai melakukan stimulasi pada lapisan K1Z3 untuk meningkatkan performa produksi. Mengalirnya minyak dari sumur Sidayu – 4V merupakan first oil pada Lapangan Sidayu tersebut.

Sesuai dengan PoD, setelah kerja ulang Sumur Sidayu – 4V masih terdapat tambahan dua pekerjaan lanjutan yaitu kerja ulang Re-entry Sumur SID – 3ST dan pengeboran Sumur SD – 1. Produksi awal dari tiga sumur Lapangan Sidayu tersebut ditargetkan mencapai sekitar 7.000 BPH untuk minyak dan 3,9 MMscfd untuk gas. Produksi dari Lapangan Sidayu akan terhubung dengan fasilitas produksi lepas pantai di Well Head Platform – B (WHP-B) dan Compression Processing Platform (CPP) melalui pipa bawah laut.

Tambahan produksi minyak di Sidayu dan Banyu Urip sekitar 12.100 – 12.300 BPH akan berkontribusi pada upaya pencapaian target lifting minyak pada 2021.(RI)