NUSA DUA – Operator pengelola proyek Masela dikejar waktu untuk bisa segera mengerjakan proyek gas abadi tersebut. Saat ini tahap pembicaraan pengalihan hak partisipasi pengelolaan blok Masela sudah dilakukan antara Inpex Masela Ltd anak perusahaan Inpex Corporation dengan PT Pertamina (Persero).

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan pihak Inpex menjanjikan proses akuisisi bisa selesai pada tahun ini. “Inpex janjikan closing tahun ini,” kata Dwi saat ditemui di Nusa Dua, Bali, akhir pekan lalu.

Menurut Dwi ada beberapa pokok pembahasan yang dibicarakan misalnya adanya tambahan implementasi teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di proyek Masela. Adanya tambahan teknologi tersebut otomatis akan turut mengkerek biaya investasi.

“Ada beberapa challenge (tantangan) termasuk tambahkan teknologi carbon capture, CCUS. Itu harus disetujui seluruh konsorsium,” ungkap Dwi.

Pemerintah sendiri menurut Dwi menyadari akan membengkaknya biaya pengembangan Masela apabila ditambahkan teknologi CCUS. Untuk itu pemerintah terbuka membuka dialog dengan para konsorsium agar proyek tetap bisa sesuai dengan keekonomian sehingga jika memang dibutuhkan insentif akan diberikan.

“Sebenarnya karena itu yang kita lakukan hitung-hitung kembali, yang bukan investor keekonomian bisa kita jaminkan,” ujar Dwi.

Sebelumnya Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengungkapkan pemerintah telah meminta Pertamina untuk segera membuka data proyek Masela dan membahas bersama dengan Inpex selaku operatornya saat ini.

“Untuk mempercepat (pengalihan PI) yaudah kita lihat, Pertamina diminta untuk buka data,” kata Arifin.

Investasi di blok Masela memang bukanlah investasi sedikit. Pada rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) awal, nilai investasinya diestimasikan bisa mencapai US$19,8 miliar dengan kapasitas fasilitas LNG mencapai 9,5 Metrik Ton Per Annum (MTPA) atau setara 1.600 juta kaki kubik per hari (MMscfd) serta gas pipa mencapai 150 MMscfd. Selain itu blok Masela juga diproyeksi hasilkan kondensat 35 ribu barel per hari. Terbaru, investasinya diperkirakan akan membengkak US$1,3 miliar untuk membiayai CCUS.

“Ada program baru dari Inpex yang mana program baru ini adalah melakukan capturing carbon. Itu otomatis ada tambahan investasi ada engineering calculation design dan cost impact ini pengaruhi konsorsium, ini agak panjang,” jelas Arifin. (RI