SEMARANG – PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) tahun ini menyiapkan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) hingga US$ 25 juta untuk kegiatan di lapangan Kepodang Blok Muriah. Hal tersebut dilakukan untuk menambah cadangan agar produksi gas di sana bisa bertahan untuk beberapa tahun ke depan.

Avep Disasmita, Direktur Utama PGN Saka menyatakan Saka bakal kembali gencar melakukan pengeboran sumur eksplorasi maupun pengembangan demi memperpanjang umur Lapangan Kepodang.

“Capex Lapangan Kepodang hampir sekitar US$ 20-25 juta untuk pengembangan dengan eksplorasi,” kata Avep saat ditemui di Onshore Receiving Facility (ORF) Kalimantan Jawa Gas (KJG) Tambak Lorok Semarang, Senin (17/4).

Produksi dari lapangan Kepodang sendiri saat ini tercatat hanya 10-15 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Adapun untuk rencana pengeboran 1 sumur eksplorasi tersebut, Saka telah mengajukan Put on Production (PoP), yang merupakan rencana untuk memproduksikan migas dari sumur temuan eksplorasi pada wilayah kerja produksi dengan menyambungkannya ke fasilitas produksi yang sudah ada.

“Rencana satu sumur eksplorasi tapi skematiknya put on production jadi kita tidak lagi menunggu sumur tambahan tapi sudah disetujui oleh SKK Migas karena jarak dekat hanya 4 km-4,5 km dengan eksisting kita,” kata Avep.

Dia optimistis dengan investasi yang tepat di eksplorasi dan pengembangan umur produksi lapangan Kepodang. Dengan demikian, pengiriman pasokan gas untuk pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Tambak Lorok serta untuk industri di Semarang, Jawa Tengah dapat terjaga “Kita akan ekspor lagi, dengan eksplorasi bisa tambah umur 10-15 tahun ke depan,” ungkap Avep. (RI)