JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE/PGEO) meraih skor GCG (good corporate governance) sebesar 93,135 dengan predikat “sangat baik”, sesuai hasil kajian Kinerja GCG Assessment Tahun Buku 2022 yang dilakukan oleh PT Sinergy Daya Prima. Prestasi ini menunjukkan komitmen kuat PGE dalam menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara transparan, akuntabel, bertanggungjawab, mandiri, dan berintegritas.

“Prinsip-prinsip inilah yang menempatkan PGE sebagai perusahaan yang tidak hanya kuat secara fundamental bisnis, tapi juga memberikan nilai manfaat bagi kemajuan bangsa dan negara,” kata Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Ahmad Yuniarto, Sabtu(3/6).

Dari aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi, PGE mendapatkan skor 8,479 (94,21%) dari nilai maksimal 9. Ahmad mengatakan bentuk dari transparansi ini selain ditunjukkan dengan dilakukannya IPO di bulan Februari kemarin, PGE juga melakukan keterbukaan dalam melaksanakan proses saat pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi.
“Transparansi ini akan dilakukan juga melalui RUPS yang akan kami jadwalkan 5 Juni nanti,” ujar Ahmad Yuniarto.

Selanjutnya dari aspek akuntabilitas, Ahmad mengatakan salah satunya dapat dilihat dari pengelolaan Perseroan yang dilakukan secara efektif. Efektifitas ini ditunjukkan dengan kinerja keuangan yang positif pada kuartal I 2023, dimana PGE membukukan kenaikan laba bersih sebesar 49,3% menjadi Rp 715,4 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 478,6 miliar. “Kemampuan membukukan laba perusahaan ini menjadi bentuk nyata bagaimana perusahaan ini dijalankan secara efektif dan efisien,” kata Ahmad.

Dari sisi pertanggungjawaban dan kemandirian, Ahmad mengatakan, usaha yang dilakukan PGE dibuktikan dengan raihan dua penghargaan PROPER Emas Tahun 2022 melalui dua Area Operasionalnya, yaitu Area Kamojang dan Area Ulubelu.

Menurut Ahmad, predikat Emas PROPER ini menjadi bukti dari komitmen PGE dalam pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) yang semuanya menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi perusahaan.

“Di sini kami menunjukan resilience dalam membangun komunitas yang aktif dan kolaboratif melalui program CSR Kang Elie (Kamojang Green Living Ecosystem) yang berhasil meraih penghargaan PROPER Emas selama 12 tahun berturut-turut sejak 2011,” kata Ahmad.

Sementara itu, Area Ulubelu meraih PROPER Emas pada tahun 2022 sebagai pengakuan atas upaya PGE dalam menanggulangi unfair trading dan penyalahgunaan hutan lindung melalui program CSR Layung Respati.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 12 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), 1 Izin Panas Bumi (IPB) Anak Perusahaan PGE PT Geothermal Energy Seulawah (GES), 1 Izin Panas Bumi (IPB) Penugasan kepada Anak Perusahaan PGE Kotamobagu (PGEK) dengan kapasitas terpasang sebesar +1,9GW, dimana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 13 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai tahun 2022 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.

Meski demikian, Ahmad menyadari tantangan di masa depan yang akan dihadapi PGE masih sangat besar. Salah satunya bagaimana mengoptimalkan potensi panas bumi yang ada di negeri ini mampu menjadi sumber manfaat bagi seluruh anak negeri.
“Kami sadar dengan semua tantangan yang ada. Namun, dengan penerapan prinsip-prinsip GCG dan terus melakukan perbaikan yang berkelanjutan, kami yakin dapat terus maju dan bersaing secara global,” kata Ahmad.(RA)