JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan kinerja keuangan dan operasional positif sepanjang tahun  lalu. Dalam keterbukaan informasi perusahaan menunjukkan bahwa Vale mencatat  EBITDA sebesar US$391,9 juta, meningkat 44% dari EBITDA tahun 2020.

Sementara nilai penjualan nikel pada tahun 2021 realisasinya mencapai US$953,2 juta atau naik cukup besar yakni 25% dari realisasi pada tahun 2020 yakni sebesar US$764,7 juta. Dari hasil penjualan tersebut, Vale berhasil membukukan laba bersih mencapai US$508,3 juta atau naik US$120 juta dari realisasi di tahun 2020.

Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, mengatakan salah satu faktor terbesar pendorong kinerja keuangan yang positif adalah harga komoditas nikel yang bagus sepanjang tahun lalu. “Harga nikel yang lebih tinggi diiringi dengan disiplin biaya yang kuat memberikan dampak positif pada kinerja keuangan kami,” ungkap Febriany, di Jakarta, Kamis (24/2).

Dia mengungkapkan harga realisasi rata-rata pengiriman nikel dalam matte adalah US$14.309 per ton, meningkat dari level tahun 2020 sebesar US$10.498 per ton.

Kas dan setara kas Grup pada 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 masing-masing sebesar US$508,3 juta dan US$388,7 juta karena Grup menerima pendapatan yang lebih tinggi pada tahun 2021. “PT Vale akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas,” ujar Febriany.

Vale mengeluarkan sekitar US$180,7 juta untuk belanja modal pada tahun 2021, mengalami peningkatan dari yang dikeluarkan pada 2020 sebesar US$152,1 juta terutama disebabkan oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk kelangsungan dan modal pertumbuhan pada 2021. (RI)