JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pertamina (Persero) akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Berdasarkan informasi dari sumber Dunia Energi, RUPSLB dalam rangka perombakan jajaran dewan komisaris dan direksi akan dilakukan pada 2 Desember 2019 mendatang dan nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menurut sumber tersebut akan ditetapkan menjadi direktur utama Pertamina.

Arya Sinulingga, Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat dikonfirmasi tidak bisa memastikan waktu pelaksanaan RUPSLB, namun ia menegaskan akan dilakukan dalam waktu dekat. “Tunggu saja, dalam waktu dekat,” kata Arya kepada Dunia Energi, Kamis, (21/11).

Menurut Arya, perombakan rencananya juga tidak akan secara keseluruhan. “Perombakan sepertinya tidak total,” tukasnya.

Gonjang-ganjing pergantian komisaris dan direksi Pertamina terus bergulir dan semakin panas semenjak kemunculan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kementerian BUMN yang dipersiapkan untuk menjadi salah satu petinggi BUMN.

Mamit Setiawan, Direktur Eksekutif Energy Watch, mengungkapkan jika sudah ditetapkan pemerintah maka tugas masyarakat dan insan internal Pertamina adalah mengawasi kinerja Ahok.

“Jika ini sudah pilihan dari pemerintah bisa apa kita, cuma bisa teriak saja tapi tidak akan merubah keputusan. Tinggal kita melakukan pengawasan terhadap kinerja Ahok ke depan. Jika salah dan tidak benar ya kita kritik,” kata Mamit.

Ahok pun kata Mamit memiliki banyak pekerjaan jika terpilih tidak hanya dari sisi kinerja, tapi juga harus bisa merangkul semua pihak untuk bisa mendukung program kerjanya di Pertamina.

“Ahok harus merangkul semua pihak termasuk Serikat Pekerja. Penolakan pasti ada, wajar kalau orang baru pasti ada penolakan. Tinggal bagaimana nanti kinerja tidak berdasarkan like and disliked, tapi murni professionalisme,” kata Mamit.(RI)