JAKARTA – Seremoni persetujuan pengembangan Blok Masela akan disaksikan langsung Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Berdasarkan informasi yang diperoleh Dunia Energi dari sumber Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penandatanganan revisi rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Blok Masela akan dilakukan disela gelaran KTT G20 di Osaka, Jepang yang berlangsung pada 26 Juni-29 Juni 2019. Presiden Jokowi dijadwalkan hadir dalam gelaran tersebut.

Semula persetujuan pengembangan Masela akan dilakukan di Kementerian ESDM pada Senin (24/6). Ignasius Jonan, Menteri ESDM sampai harus membatalkan jadwal kehadirannya dalam Coaltrans, konferensi perusahaan batu bara internasional di Bali. Namun rencana tersebut urung dilakukan.

Inpex Corporation telah serahkan dokumen revisi PoD Masela pada Kamis minggu lalu (20/6). Dalam dokumen tersebut juga terungkap pengembangan proyek dengan skema Liquefied Natural Gas (LNG) onshore atau darat dengan kapasitas produksi mencapai 9,5 MTPA LNG. Selain itu, sekitar 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas akan diproduksi kemudian dialirkan melalui pipa untuk kebutuhan dalam negeri.

Partisipasi Daerah

Dalam rangka persiapan pengembangan blok Masela, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) juga telah melakukan sosialisasi ke daerah yang akan menjadi wilayah pembangunan fasilitas produksi.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), mengatakan  dalam amendemen kontrak yang baru nanti akan juga disertakan ketentuan pembagian hak partisipasi kepada daerah sebesar 10%. Proporsi 10% nantinya akan sesuai dengan proporsi kepemilikan saham di Blok Masela yang ada sekarang. Inpex menguasai 65% saham dan sisanya dimiliki Shell.

“Porsi 10% untuk daerah proporsional sesuai dengan komposisi sebelumnya. Ada inpex shell. Tetap ditanggung operator dulu,” kata Dwi.(RI)