JAKARTA – Sebanyak 500.000 sambungan jaringan gas rumah tangga (Jargas) akan bertambah pada tahun hingga tahun 2021. Pengadaan jargas dilakukan melalui kerja sama antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT PP (Persero).

Gigih Prakosos, Direktur Utama PGN, mengungkapkan dalam kerja sama pembangunan 500 ribu sambungan rumah tangga,  PGN berperan untuk menyediakan pasokan gas. Untuk biaya pembangunan jargas nanti menjadi porsi dari PP. Selanjutnya PGN akan membayar sewa fasilitas yang digunakan untuk jargas tersebut.

“PGN akan menyuplai gas dan memasarkan gas ke rumah2 dan membayar sewa atas pemakaian jaringan gas yang dibangun PP,” kata Gigih kepada Dunia Energi, Selasa  (8/10).

Pembangunnan jargas oleh PP akan dilakukan dalam dua tahap dengan target rampung seluruh tahap pada 2021.

“PP akan membiayai dan membangun jaringan jargas sebanyak 50 ribu sambungan pada 2020 dan 450 ribu sambungan pada 2020-2021.

“PGN akan menggunakan jaringan tersebut untuk menyalurkan gas ke rumah-rumah yang tersambung dengan pipa jargas tersebut,” jelas Gigih.

PGN menjadi salah satu badan usaha yang berinisiatif untuk membangun sendiri jargas setelah Peraturan Presiden (Perpres) tentang jargas rumah tangga dan pelanggan kecil terbit. Seiring penerbitan Perpres maka percepatan pembangunan jargas bisa diimplementasikan sehingga pada 2025 ditargetkan terbangun sebanyak 4,7 juta sambungan jaringas gas rumah tangga. Untuk tahun depan PGN juga akan membangun 239.533 sambungan jargas rumah tangga dengan menggunakan biaya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 di 53 kabupaten/kota dengan total dana yang disiapkan mencapai Rp 3,52 triliun.

Saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi kepada 177.710 pelanggan rumah tangga di seluruh Indonesia melalui jargas rumah tangga. Pelanggan gas bumi PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Jawa Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong, Papua Barat.

Menurut Gigih, nantinya jargas akan dibangun di berbagai wilayah yang sudah memiliki infrastruktur gas. Jadi PP memperluas jangkauan penyaluran gas. “Lebih ke pengembangan untuk last mile pipe,” kata Gigih.(RI)