CILACAP – Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC)  resmi meluncurkan produk perdana dari unit Light Naphtha Hydrotreating (LNHT) dan Isomerization (LN-Isom) sebagai bahan untuk pembuatan BBM berkualitas. Salah satu produk BBM yang bisa diproduksi dengan bahan dasar tersebut yakni Pertamax RON 92.

Ignatius Tallulembang, Direktur Mega Proyek dan Petrokimia Pertamina, mengatakan produk-produk yang dihasilkan tersebut merupakan bahan pembuat BBM ramah lingkungan setara Euro 4.

“Produk yang dihasilkan PLBC telah menuju setara Euro 4. Produk tersebut merupakan BBM berkualitas yang ramah lingkungan, hal ini menjadi sebuah kebanggaan bagi perusahaan dan Indonesia pada umumnya,” kata Tallulembang dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/6).

Darmawan Prasodjo, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, mengatakan proyek PLBC merupakan salah sejarah dan torehan positif yang diberikan Pertamina dalam kontribusinya di sektor energi nasional.

“Ini menjadi sejarah baru bagi Indonesia, Pertamina melalui PLBC menunjukan komitmennya untuk menjaga kedaulatan energi nasional dan menurunkan impor yang pada akhirnya memberikan kontribusi yang besar bagi penerimaan negara,” ujar Darmawan.

PLBC merupakan proyek lanjutan dari pembangunan Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) Cilacap yang diawali sejak akhir 2015

Produksi bahan bakar minyak jenis Pertamax di Refinery Unit (RU) IV Cilacap melonjak 66,8% dari semula satu juta barel per bulan menjadi 1,668 juta per bulan.

Dengan ketersediaan produk baru yanh dihasilkan dari PLBC, maka Pertamina dapat mengurangi impor High Octane Mogas Component (HOMC) sebagai komponen blending produk gasoline secara signifikan.(RI)