JAKARTA – ​Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan 12 proyek hulu migas yang akan onstream atau selesai pada 2020, sehingga bisa berkontribusi terhadap lifting migas nasional. Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, mengatakan dari 12 proyek hulu migas yang akan ber‎opersi pada 2020. produksi minyak akan bertambah 7.200 barel per hari (bph) dan gas 520 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

“Total investasi 12 proyek tersebut sebesar US$1,4 miliar‎,” kata Dwi disela rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Kamis (16/1).

Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas, mengatakan penyelesaian proyek terbagi dalam tiga tahap. Untuk tahap ketiga atau terakhir ditargetkan selesai pada September atau  kuartal ketiga 2020. Tahap pertama, kuartal I ada tiga proyek yang ditargetkan onstream dengan mayoritas proyek tersebut memproduksikan gas. Ketiga proyek tersebut adalah Proyek Bukit Tua dikelola Petronas Carigali Ketapang II Ltd,‎ dengan estimasi produksi mencapai 31,5 mmscfd dan ditargetkan rampung pada Januari.

Kemudian ada proyek Grati Low Pressure dikelola Ophir Indonesia (Sampang) Ltd dengan estimasi produksi mencapai 30 mmscfd dan target penyelesaian pada Maret 2020. “Lalu ada proyek Buntal 5 dikelola Medco E&P Natuna Ltd dengan estimasi produksi mencapai 45 mmscfd dan diproyeksi bisa rampung pada Maret 2020,” kata Julius.

Pada kuartal II ada lima proyek yang ditargetkan rampung antara lain, ‎Proyek Randu Gunting dikelola PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang ditargetkan selesai pada Mei 2020 dengan estimasi produksi gas mencapai 3 mmscfd. Kemudian ada proyek Betung Compressor dikelola PT Pertamina EP dengan estimasi produksi mencapai 15 mmscfd dan ditargetkan selesai pada Juni 2020.

Selanjutnya masih dikerjakan oleh Pertamina EP,  proyek Sembakung Power Plant berkapasitas 3 megawatt (MW) + 1 MW dengan estimasi tambahan produksi mencapai 1.000 bph yang ditargetkan selesai pada Juni 2020.

Keempat adalah proyek Meliwis yang dikerjakan oleh Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty Ltd dengaj estimasi tambahan produksi sebesar 20 mmscfd dan sitar rampung pada Juni 2020. Lalu Juni 2020 juga ditargetkan rampung proyek Malacca Strait fase 1 dengan estimasi produksi 3.000 bph yang dikelola oleh EMP Malacca Strait.

​Memasuki kuartal III tahun ini ditargetkan ada empat proyek yang onstream dengan dominasi produksi gas. ​Proyek Cantik dikerjakan PT Sele Raya Belida dengan estimasi produksi sebesar 2,5 mmscfd. Kemudian ada proyek kompresor LP-MP- SKG-19 yang dikerjakan oleh PT Pertamina EP dengan total estimasi tambahan produksi mencapai 150 mmscfd dan ditargetkan rampung pada Juli 2020. Selanjutnya, pada Agustus juga ditargetkan rampung proyek Peciko 8A dikerjakan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan estimasi tambahan produksi 8 mmscfd.

Julius menyatakan pada September ditargetkan akan ada tambahan produksi gas cukup signifikan dengan rampungnya proyek Merakes yang dikerjakan oleh Eni East Sepinggan Ltd. “Estimasi produksi 360 mmscfd dan ditargetkan selesai pada September 2020,” kata Julius.(RI)