CILACAP – PT PLN (Persero) telah mengoperasiikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi II (PLTU Jawa 8) dengan kapasitas 1.000 Mega Watt (MW) di Desa Karangkandri, Slarang dan Menganti, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.

Haryanto WS, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa, Madura dan Bali, mengatakan PLTU yang telah Commercial Operation Date (COD) pada akhir 2019 tersebut merupakan bagian dari pembangunan megaproyek pemerintah 35 ribu MW. Pengoperasian yang lebih cepat dari target diklaim menciptakan potensi penghematan biaya operasi PLN sebesar kurang lebih Rp1 triliun.

“Pembangunan PLTU lebih cepat 8 (delapan) bulan dari target awal operasional yaitu Agustus 2020. Ini menunjukkan pasokan listrik PLN semakin aman dan andal, juga siap untuk mendorong pembangunan investasi Indonesia,” kata Haryanto dalam keterangan resminya, Senin (17/2).

Dari total kapasitas 1.000 MW, sebesar 945 MW yang digunakan PLN, karena 55 MW akan dipakai untuk menggerakan mesin di PLTU tersebut. Adapun PLTU Jawa 8 menggunakan teknologi ultra superkritikal, yang ramah lingkungan dan akan meningkatkan efisiensi sebesar 42 persen,

PLTU Jawa 8 menelan nvestasi sebesar US$ 1,4 miliar atau Rp 19 triliun. Pembangunan pembangkit besar ini berhasil menyerap sebanyak 4.200 tenaga kerja. PLTU Jawa 8 akan menyuplai listrik sekitar 1.050.000 pelanggan rumah tangga 900 VA.

Tenaga kerja yang diserap untuk mengoperasikan lima PLTU dengan total kapasitas 2.920 MW yang ada di Cilacap adalah sekitar 6.000 orang yang tentunya ini akan mendorong tumbuhnya ekonomi di Cilacap.

“Secara keseluruhan terdapat empat investasi energi kelistrikan PLTU di Cilacap, meliputi PLTU Adipala dengan kapasitas 660 MW, PLTU Cilacap 1 dan 2 kapasitas 2×300 MW, PLTU Cilacap Ekspansi 1 kapasitas 1×660 MW, dan PLTU Cilacap 2 kapasitas 1×1000 MW,” kata Haryanto.(RI)