JAKARTA – PLN Indonesia Power pastikan semua unit pembangkit menjalankan peran vitalnya di sisi hulu sistem kelistrikan dengan baik untuk menjaga pasokan listrik tetap andal agar masyarakat dapat beribadah dan menikmati libur pada saat Idul Adha 1444 H.

Edwin Nugraha Putera, Direktur Utama PLN Indonesia Power, mengatakan sebagai penopang di sisi hulu kelistrikan tanah air PLN IP harus siap menjalankan perannya dengan baik, salah satunya dengan menjaga keandalan pasokan listrik.

“Kami akan pastikan pembangkit-pembangkit kami tetap andal dan masyarakat Indonesia yang merayakan Hari Raya Idul Kurban atau Idul Adha dapat tenang, nyaman dan menikmati setiap aktifitasnya baik dalam beribadah maupun saat berkumpul dengan keluarga dengan kehadiran kami melalui listrik yang kami salurkan,” ujar Edwin (29/6).

Dalam proyeksi PLN, beban puncak listrik nasional saat Idul Adha mencapai 35,7 gigawatt (GW) sedangkan daya mampu pasok sebesar 44,5 GW sehingga terdapat cadangan sebesar 8,8 GW.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), mengatakan pasokan listrik yang andal dan aman didukung oleh pasokan energi primer yang terjamin. Secara end to end pasokan energi primer saat ini di atas angka aman pada setiap pembangkit PLN.

“Kami telah dan terus memastikan seluruh lini proses bisnis berjalan dengan baik. Semua unit, sub holding serta anak perusahaan bekerja menjaga keandalan listrik agar masyarakat nyaman dalam menjalankan aktivitas pada libur Idul Adha 1.444 H,” jelas Darmawan.

Sementara itu, baham baku listrik uang utama yakni pasokan batu bara ke pembangkit pada Idul Adha tahun ini dalam posisi aman, dengan Hari Operasi Pembangkit (HOP) rata-rata mencapai 28 hari. Darmawan merinci, untuk HOP pembangkit di regional Jawa, Madura, dan Bali rata-rata HOP mencapai 25,7 hari. Sedangkan di Sumatra dan Kalimantan mencapai 25,1 hari. Sementara untuk di Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua bahkan HOP bisa mencapai 33 hari.

Tak hanya batu bara, PLN juga sudah memastikan pasokan BBM untuk pembangkit. Saat ini stok BBM di pembangkit PLN mencapai 289,9 ribu kiloliter. Sedangkan untuk gas mencapai 34.304 BBTU.

“Kami telah dan terus memastikan seluruh lini proses bisnis berjalan dengan baik. Semua unit, _sub holding_ serta anak perusahaan bekerja menjaga keandalan listrik agar masyarakat nyaman dalam menjalankan aktivitas pada libur Idul Adha 1.444 H,” jelas Darmawan.

PLN juga menerjunkan 82 Ribu personilnya untuk bersiaga 24 jam menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh Indonesia. Para personel dibekali dengan peralatan dan armada pendukung, berupa 1.500 unit genset, 560 unit UPS _(Uninterruptible Power Supply),_ 925 UGB (Unit Gardu Bergerak), 16 trafo mobile, 260 crane, 3.300 mobil, 3.400 motor, dan peralatan lainnya.

PLN juga hadir di setiap titik kegiatan prioritas masyarakat, seperti tempat ibadah, pelabuhan, bandara, stasiun, terminal, rumah sakit, dan titik vital lainnya.

“Saat ini kami sudah bertransformasi, sekarang semuanya sudah terdigitalisasi dan terkontrol secara _real time._ Kalau dulu ada laporan gangguan mungkin butuh waktu lama, sekarang jika ada laporan gangguan, maka tim PLN akan langsung bergerak dalam hitungan menit,” kata Darmawan. (RI)