JAKARTA – PLN Indonesia Power sabet penghargaan di empat kategori dalam ajang Digital Technology & Innovation Awards (Digitech Award) 2023 dengan level Gold 5 Stars.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, juga meraih penghargaan The Best CEO For Corporate Digital Transformation of The Year. Sementara untuk kategori lainnya yaitu The Best IT Leadership, The Best Transformation & Digital Innovation dan The Best ICT Business Strategy in Energy Industries.

Dalam penganugerahan Digital Technology & Innovation Awards (Digitech Award) 2023 anak usaha PLN Indonesia Power, PT Cogindo Dayabersama juga meraih 3 penghargaan dengan level Gold 5 Stars. Kategori yang diraih yaitu The Best IT Human Capital Development, The Best Transformation & Digital Innovation serta The Best CEO For Corporate Digital Transformation of The Year untuk Direktur Utama PT Cogindo Dayabersama, Ade Hendratno.

“Di PLN Indonesia Power ada REOC yang merupakan Digitalisasi Pembangkit, namun lebih dari itu REOC merupakan simbol perubahan paradigma proses bisnis yang tadinya manual menjadi digital, Inilah suatu pertanda perubahan yang sangat besar dari PLN Indonesia Power,” kata Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), Kamis (30/3).

Digitalisasi dan Budaya Inovasi telah menjadi salah satu fondasi yang penting dalam transformasi PLN Indonesia Power. Terbukti dengan implementasi tersebut mampu memberikan Net profit Perusahaan tahun 2022 sebesar Rp 6 Trliiun (Unaudited). Digitaliasai dan Budaya Inovasi akan terus di kembangkan sebagai bagian dari transformasi perusahaan guna memacu gerak, cara berpikir, hingga pengambilan keputusan yang lebih cepat, tepat, dan strategis berdasarkan data real time dan valid.

Sementara itu, Edwin mengatakan transformasi PLN yang menjelma menjadi perusahaan energi yang berbasis teknologi, inovasi dan berorientasi pada masa depan berdampak pada PLN Indonesia Power selaku Subholding Generation Company (Genco) dimana kapasitas terpasang bertambah hampir dua kali lipatnya menjadi 21,077 MW yang awalnya 10,206 MW.

“Digitalisasi dan Budaya Inovasi yang excellent diperlukan seiring dengan bertambahnya kapasitas terpasang, kompleksitas jenis pembangkit dan tantangan proses bisnis yang kompleks dan beragam,” ujar Edwin.

Digitalisasi yang dilakukan tidak hanya mengikuti perkembangan zaman, namun juga value untuk korporasi dalam menjalankan proses bisnisnya.

“Implementasi digitalisasi tidak serta merta kami lakukan untuk sekedar mengikuti perkembangan zaman. Namun digitalisasi memberikan value tersendiri bagi kami dalam menjalankan proses bisnis khususnya dalam Bidang Ketenagalistrikan. Untuk memastikan Operational and Maintanance yang Excellence dan sesuai visinya menjadi perusahaan yang tumbuh berkelanjutan,” jelas Edwin.

Menurut dia bisa dibayangkan dengan jumlah dan jenis pembangkit yang tersebar akan mempermudah kami dalam menganalisa dan memantau operasional real time pembangkit sehingga kami bisa mengambil keputusan jika terjadi gangguan yang pada akhirnya berdampak pada kepuasan pelanggan. “REOC ini juga telah diimplementasikan baik dilingkungan PLN Group dan Swasta,” pungkas Edwin. (RI)