JAKARTA- PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), anak usaha PT PLN (Persero) di sektor pembangkitan, bekerja sama dengan PT Waskita Karya Infrastruktur berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitqas 4X12,15 megawatt. Pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) itu akan dibangun di Desa Cipasang, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

“Saat ini, baik PJB maupun Waskita Karya Infrastruktur masih dalam tahap kajian-kajian awal (untuk pengembangan PLTA),” ujar Iwan Purwana, Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB, Minggu (23/1/2022).

Iwan mengatakan MoU kolaborasi dua anak usaha BUMN untuk pengembangan PLTA di Cibugel telah dilakukan di Kantor Perwakilan PJB, Jakarta, Senin (17/1/2022). Nota kesepahaman diteken oleh Direktur Pengembangan dan Niaga PJB Iwan Purwana dan Ditektur Bisnis dan Strategis PT Waskita Karya Infrastruktur Ikhwan Zamroni. PLTA ini nantinya memanfaatkan air di hulu sungai Cimanuk.

“Diharapkan PLTA ini dapat COD pada 2026 untuk mendukung RUTPL dimana terdapat kebutuhan PLTA pada 2026 sebesar 50 MW,” ujar Iwan.

Waskita Karya Infrastruktur adalah anak usaha PT Wakita Karya (Persero) Tbk yang bergerak di bidang infrastruktur dan energi. Perusahaan ini melakukan investasi dan mengoperasikan infrastruktur dan fasilitas pada sektor-sektor utama seperti pembangkit listrik, minyak dan gas, pertambangan, properti, transportasi, dan sektor utilitas.

Selain PLTA di Cibugel, di Sumedang PLN juga megembangkan PLTA Jatigede yang akan memasok sistem kelistrikan interkoneksi Jawa-Bali. Dengan potensi target produksi listrik tahunan sebesar 462,6 Gigawatt Hour (GWH) dan peak hour 157,4 GWH serta off peak hour 305,2 GWH, Jatigede ini akan memasok listrik 2×25 Megawatt (MW).

Hingga kahir kuartal III 2021, progres pengerjaan meliputi pembangunan gedung pembangkit (power house), dengan tipe semi-underground, saluran pembawa air (water ways), tangki pendatar air (surge tank), pipa pesat (penstock), saluran buang (tailrace), bangunan transmisi (transformer yard, switchyard), jaringan transmisi (transmission line), dan peralatan electromechanical (turbin, generator, dan unit kontrol), serta bangunan penunjang lainnya

Nilai investasi PLTA Jatigede ini mencapai US$85 juta dan Rp735 miliar dengan sumber dana yang berasal dari Anggaran PLN (APLN) dan Export Credit Agency (ECA). Konstruksi proyek dilakukan Konsorsium Sinohydro, PT PP (Persero) dan PLN Enjiniring sebagai konsultan.

Saat beroperasi, PLTA ini memanfaatkan air dari Waduk Jatigede di sungai Cimanuk dengan membuat struktur intake untuk mengalirkan air ke terowongan menuju power house dan menghasilkan listrik sebesar 110 Megavolt (MV). (DR)