KUTAI KERTANEGARA – Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) sukses rampungkan 45 pengeboran sumur pengembangan sepanjang tahun 2023 lalu. Selesainya program pemboran tahun lalu ditandai dengan pemboran sumur Pamaguan 78 yang sudah mulai ditajak sejak 22 desember 2023 lalu. Sumur ini dibor dengan menggunakan Rig BKY-04 yang memiliki kapasitas 1000 HP dengan target kedalaman 5495 ft dan ditagetkan selesei dalam waktu 15 hari yang nantinya diharapkan mampu memberikan tambahan produksi migas sebesar 2.5 MMSCFD dan 250 BOPD.

Sumur Pamaguan 78 adalah satu dari 15 sumur yang diselesaikan empat kontraktor besar dalam periode bulan desember 2023 lalu. KKKS beserta distribusi jumlah sumur yang ditajak terdiri atas PHR 8 sumur, PEP 3 sumur, PHM 2 sumur, Pertamina (Mitra KSO) 1 sumur dan PHSS 1 sumur

Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), berharap komitmen para kontraktor untuk mendukung pencapaian target pemerintah dalam industri hulu migas di tahun 2030. Lebih lanjut dalam arahannya agar setiap melakukan kegiatan selalu mengedepankan aspek keselamatan baik operasional maupun lingkungan dengan keyakinan akan memperoleh hasil yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.

Tahun 2023 telah ditetapkan sebagai tahun dengan eksplorasi yang masif. Realisasi pemboran sumur eksplorasi hingga Desember 2023 yang telah melampaui capaian tahun 2022 menunjukkan bahwa ekplorasi yang masif di tahun 2023 telah berjalan sesuai yang diharapkan.

“SKK Migas bersama KKKS terus berkomitmen untuk melaksanakan program kerja pengeboran sumur eksplorasi hingga penghujung tahun. “Kami terus mendorong KKKS untuk menyelesaikan seluruh program kerja agar dilaksanakan sesuai dengan target, utamanya pelaksanaan pengeboran eksplorasi,’ ujar Nanang dalam keterangannya, Selasa (2/1).

John Anis, Dirut Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menyatakan PHSS merupakan salah satu grup PHI yang memiliki kinerja baik selama tahun 2023 dengan pencapaian produksi diatas 100% dari target produksi WP&B yang dibebankan baik produksi minyak bumi/kondensat maupun gas bumi. “Pencapaian ini dapat terealisasi salah satunya dengan terus melakukan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah startegis dalam menahan laju penurunan produksi alamiah dan menjaga tingkat produksi migas dari lapangan-lapangan yang sudah mature,”ungkap John. (RI)