PLTP Lahendong Unit 3 dan 4.

GARUT – Demi menambah pasokan uap ke unit 4 pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lahendong di Sulawesi Utara, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) memutuskan untuk melanjutkan pengembangan pada wilayah kerja yang memiliki total sumber daya 300 Megawatt (MW) itu.

Kelanjutan pengembangan proyek panas bumi Lahendong ini, diresmikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik pada Sabtu, 11 Januari 2013, bersamaan dengan diresmikannya peletakan batu pertama pembangunan unit 5 PLTP Kamojang di Garut, Jawa Barat.

Corporate Secretary PGE, Adiatma Sardjito menjelaskan, pengembangan tersebut untuk menambah pasokan uap ke PLTP Unit 4 Lahendong, yang sudah dioperasikan oleh PT PLN (Persero) dengan kapasitas terpasang 20 MW.

Luas wilayah kerja panas bumi Lahendong sendiri, kata Adiatma, mencapai 12 km persegi. Sumber daya panas bumi  di lapangan itu sekitar 300 MW dengan cadangan terbuktikan sebesar 80 MW. Panas bumi dari Lahendong merupakan salah satu pilar pendukung pasokan listrik di Sulawesi Utara, yang 40% di antaranya telah bersumber dari energi panas bumi.

”Pertamina menyambut baik penugasan yang diberikan oleh Pemerintah untuk segera memanfaatkan energi panasbumi yang terkandung dalam bumi Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat. Dua proyek dari Pertamina Geothermal Energy ini merupakan bagian dari tekad Pertamina untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan, terutama yang bersumber dari panas bumi,” kata Direktur Hulu Pertamina, Muhammad Husen yang juga hadir menyaksikan peresmian kelanjutan proyek itu.

PGE merupakan anak perusahaan Pertamina yang mengelola 14 wilayah kerja panas bumi yang tersebar di pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi. PGE saat ini menghasilkan listrik sebesar 402 MWe yang berasal dari lapangan panasbumi Kamojang, Lahendong, dan Sibayak.

Masih menurut Adiatma, PGE saat ini sedang melakukan eksplorasi di berbagai daerah seperti, Lumut Balai (Sumatera Selatan), Ulubelu (Lampung), Hululais (Bengkulu), Sungai Penuh (Jambi). Diharapkan pada 2014 dapat mencapai energy availability panas bumi perusahaan sebesar 100.000 BOE (Barrel Oil Equivalent/setara minyak).

Baru-baru ini, PGE juga mulai memproduksi uap panas bumi untuk pasokan ke PLTP Ulubelu 2×55 MW yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 6 Desember 2012 bersama proyek-proyek lainnya. Selain itu, PGE juga telah berhasil membor dan menguji produksi untuk sumur HLS C1, Hululais, dengan kapasitas 15 MW pada September 2012.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)