JAKARTA – PT Petrosea Tbk (PTRO), anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) di sektor jasa pertambangan, melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Santan Batubara kepada PT Harum Energy Tbk (HRUM). Petrosea tercatat menguasai 99.999 lembar saham senilai Rp86,4 miliar.

“Perusahaan telah mengalihkan seluruh saham di Santan Batubara, sehingga selanjutnya Santan tidak lagi dibukukan sebagai investasi pada pengendalian bersama entitas dalam laporan keuangan,” ujar Romi Novan Indrawan, Direktur Petrosea dalam keterbukaan informasinya, Jumat (24/8).

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2018, perseroan menanggung rugi periode berjalan Santan US$257 ribu. Petrosea pada tiga bulan pertama 2018 tercatat membukukan laba bersih US$1,49 juta, turun dibanding periode yang sama 2017 sebesar US$2,49 juta.

Akta jual beli dan pemindahan hak atas saham Santan Batubara telah ditandatangani antara Petrosea dengan Harum pada 21 Agustus 2018.

Santan merupakan perusahaan yang kepemilikan sahamnya dikuasai Petrosea dan Harum masing-masing 50%. Santan memiliki wilayah konsesi seluar 24.930 hektar di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur, Kalimantan Timur. Santan memiliki hak pertambangan batu bara hingga 2028 dibawah PKP2B generasi ketiga.

Berdasarkan JORC, diperkirakan Santan memiliki sumber daya batubara diperkirakan mencapai 222,2 juta ton dengan cadangan batubara potensial dan terbukti diperkirakan mencapai 30,6 juta ton. Di tengah penurunan pasar batubara, produksi batubara Santan menurun sebesar 32,1 % yaitu 1,8 juta ton pada tahun 2013, dari 2,6 juta ton pada tahun 2012.(AT)