JAKARTA – PetroChina menegaskan masih berminat untuk bisa masuk dalam pengelolaan wilayah kerja (WK) atau blok Tuban, Jawa Timur bersama PT Pertamina (Persero).

Maryke Pulunggono, Vice President Human Resources and Relations PetroChina, mengungkapkan manajemen perusahaan masih berminat untuk bisa melanjutkan kerja sama dengan Pertamina di blok Tuban. Namun keputusan berada di tangan Pertamina sebagai pemilik 100% hak partisipasi (participating interest/PI) dan operator yang ditunjuk pemerintah.

“Tetap menunggu dari Pertamina untuk business to business. Kami tetap ingin berpartner dengan Pertamina,” kata Maryke kepada Dunia Energi, Selasa (24/4).

Blok Tuban merupakan satu dari delapan blok yang secara resmi telah diberikan hak pengelolaannya kepada Pertamina. Pemerintah sempat membagi PI di blok Tuban antara Pertamina dan kontraktor eksisting. Namun menjelang penandatanganan kontrak, pemerintah justru merubah kebijakannya dengan memberikan seluruh porsi PI kepada Pertamina dan jika ada kontraktor lain yang berminat ikut mengelola harus dibicarakan melalui mekanisme bisnis dengan Pertamina.

Pertamina mengaku strategi partnership berpotensi akan dijalankan  dalam mengelola blok terminasi.

Syamsu Alam Direktur Hulu Pertamina, sebelumnya menyatakan manajeman membuka pintu jika ada perusahaan yang berminat bergabung dengan Pertaminan mengelola blok terminasi. Namun tetap harus ada syarat yang harus dimiliki para calon partner, yakni kemampuan dari sisi teknis serta finansial yang harus kuat.

“Ya tidak apa-apa kalau mau (PetroChina),” tukas Syamsu.

Namun untuk memutuskan berpartner atau tidaknya harus malalui keputusan direksi perseroan tidak bisa diambil keputusan dengan tergesa-gesa. “Nanti lah tergantung BOD (board of director) dulu pembicaraannya,” kata dia.(RI)