JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan kembali aktif mengakuisisi blok minyak dan gas bumi (migas), terutama yang sudah siap atau sudah berproduksi. Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan sebagian alokasi dana investasi hulu untuk tahun depan tidak hanya untuk meningkatkan produksi di berbagai blok eksisting yang dikelola Pertamina, namun juga disiapkan untuk akusisi. Laporan Pertamina kepada Komisi VII DPR beberapa waktu lalu, menyebutkan Pertamina pada 2020 menganggarkan dana investasi sebesar US$7,8 miliar. Sebesar US$3,7 miliar diantaranya dialokasikan untuk sektor hulu, baik untuk kegiatan organik maupun anorganik.

“Betul, (anggaran investasi anorganik) untuk akuisisi,” kata Dharmawan di Jakarta, Rabu, Jakarta (11/12).

Dia menuturkan bahwa kriteria blok migas yang diincar perusahaan adalah blok migas yang akan memasuki tahap produksi atau telah berproduksi. Pertamina  tidak akan langsung mematok besaran saham dalam akuisisi nanti. Keputusan besaran hak partisipasi akan ditetapkan setelah dilakukan kajian menyeluruh terhadap keekonomian blok tersebut.

“Dan juga kami harus memanage risiko, jadi political risk, geopolitical risk, country risk semua dipertimbangkan,” ujar Dharmawan.

Aksi akuisisi aset migas oleh Pertamina di luar negeri ini ini memang didorong oleh pemerintah. Dalam buku nota keuangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 disebutkan, pemerintah mendorong penugasan baru kepada Pertamina untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan minyak di luar negeri. Hal ini guna mendukung kebijakan yang ada untuk mengakselerasi penurunan defisit transaksi berjalan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.(RI)