JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akhirnya resmi menyerap seluruh minyak mentah hasil produksi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur. Dari rata-rata 223 ribu barel per hari (bph) produksi minyak Blok Cepu, Pertamina akan menyerap 15% yang menjadi jatah Exxon.

“223 ribu barel per hari semuanya sudah masuk ke kilang dalam negeri, jatahnya Exxon itu sekitar 34 ribu barel, 15%,” kata Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Jumat (20/9).

Dharmawan menegaskan kontrak pembelian minyak jatah Exxon berlaku hingga akhir tahun ini. “Saya confident-nya sampai akhir tahun ini,” tukasnya.

Louise McKenzie‎, President ExxonMobil Cepu Limited, mengatakan minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip dialirkan melalui jalur pipa sepanjang 95 kilometer ke Palang, Tuban, kemudian ke Kapal FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur.

“Pengapalan kargo ini akan dikirimkan ke kilang Pertamina untuk mendukung pasokan minyak mentah dalam negeri,” ungkap dia.

Selain menyerap jatah minyak Exxon di Blok Cepu, Pertamina juga sudah mencapai kesepakatan dengan PT Chevron Pacific Indonesia untuk pembelian minyak yang diproduksi dari Blok Rokan. Total minyak mentah dari Blok Rokan yang diserap Pertamina mencapai 133 ribu bph.

“Chevron, Rokan. Kemarinkan sampai Juni kan, sekarang sudah sampai akhir tahun. mereka memang terus saja, sudah lakukan diskusi dan negosiasi,” kata Dharmawan.

Menurut dia, dengan adanya kesepakatan dengan Chevron dan Exxon membuat Pertamina menjadi lebih yakin bisa menurunkan impor minyak mentah. Lantaran minyak jatah para KKKS besar sudah berhasil diserap Pertamina. “133 ribu barel per hari (Chevron). Sudah masuk dalam negeri semua. hampir semua KKKS besar sudah masuk jadi impact-nya kami dapat menekan impor,” kata Dharmawan.(RI)