CILACAP – Sekitar 60.000 benih udang windu dan 20.000 benih ikan bandeng ditaburkan di lokasi tambak khusus yang menggunakan teknologi polikultur biofilter di Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Joko Pranoto, General Manager Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, mengatakan tambak Polikultur Biofilter ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina RU IV Cilacap. Siklus kehidupan satwa di tambak dipadukan dengan tanaman mangrove yang berperan sebagai pakan alami bagi udang dan dandeng dikombinasikan dengan kehadiran kerang totok yang berfungsi guna menyerap residu dari proses yang ada di tambak.

Menurut Joko, pemberian benih Udang dan Bandeng di Dusun Bondan ini merupakan kelanjutan program CSR yang selama ini telah dijalankan Pertamina RU IV di lokasi tersebut. “Ini merupakan bukti komitmen kami untuk terus hadir di lingkungan sekitar kilang guna membantupenguatan ekonomi masyarakat,” kata Joko usai melakukan kegiatan tabur benih udang windu dan ikan bandeng didampingi Manager Health Safety Security Environment (HSSE) Yan Sukharial serta Unit Manager Communication, Relation & CSR Hatim Ilwan, (25/7).

Polikultur adalah usaha pertanian yang membudidayakan berbagai jenis tanaman pertanian pada lahan yang sama. Sistem ini meniru keanekaragaman ekosistem alami dan menghindari pertanaman tunggal atau monokultur.

Lokasi Tambak Polikultur Biofilter merupakan desa binaan Pertamina RU IV yang berada di kawasan Segara Anakan, Laguna raksasa yang terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa, perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat.

Secara umum Dusun Bondan memang tergolong wilayah yang masyarakatnya masih kurang mampu. Sekitar 78 Kepala keluarga yang terdiri dari 312 jiwa hidup di dusun ini dengan bermata pencaharian nelayan dan petambak. Semenjak Pertamina RU IV Cilacap membuat program E-mas Bayu dan E-mbak Mina tahun lalu, dusun ini sudah teraliri listrik sehingga mendapat Juara 1 Lomba Desa Mandiri Energi se-Jawa Tengah pada 2019.

Program E-Mas Bayu adalah Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin sementara E-mbak Mina adalah Energi Mandiri Tambak Ikan yang lewat program keduanya Pertamina membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) berkapasitas 12.000 Watt Peak (WP). Lewat salah satunya program ini, Pertamina RU IV untuk pertama kalinya menyabet penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Joko menjelaskan program tambak polikultur biofilter ini pun merupakan inovasi dari pemanfaatan PLTH yang ada di Dusun Bondan. Dengan mengalirkan listrik untuk airator tambak ini, masih menurut Joko, diharapkan mampu memperkaya oksigen yang ada di dalam tambak, sehingga mampu meningkatkan hasil produktifitas tambak. Apalagi Dusun Bondan memiliki tambak yang cukup luas tetapi masih dikelola secara konvensional.

“Kami berharap dengan tambahan berbagai program dan inovasi ini, Pertamina RU IV bisa mempertahankan Proper Emas,” tandas Joko dalam keterangan tertulis kepada Dunia-Energi.(RA)