JAKARTA – Pergantian Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia (PPI) belum terjadi dan hingga saat ini masih dijabat oleh Ginanjar Sofyan.

Tajudin Noor, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina (Persero), menegaskan sampai sekarang jajaran direksi PPI belum berubah. “Belum (ada pergantian), masih formasi direksi lama,” kata Tajudin saat dikonfirmasi oleh Dunia Energi, Senin (4/11).

Senada dengan Tajudin, Andriah Feby Misna, Komisaris PPI juga belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait posisi direktur utama PPI yang baru. “Saya belum dapat info siapa penggantinya,” kata Feby.

Hanya saja sebelumnya Feby mengakui ada rencana pergantian direktur utama PPI. “Iya ada pergantian, saya terinfokan tentang itu, tapi penggantinya siapa saya belum terinfokan,” ujar Feby.

Ginanjar sendiri dikabarkan akan segera diganti dari jabatannya sebagai dirut PPI dalam waktu dekat. Surat pemberhentian Ginanjar pun sudah diteken Direksi PT Pertamina (Persero), pekan lalu. Dalam surat yang sama, tertulis juga Ginanjar dibebastugaskan dari jabatan Dirut Konsorsium PLTGU Jawa-1.

Pencopotan tersebut diduga terkait “perseteruan” Ginanjar dengan Marubeni, perusahaan Jepang yang jadi mitra PPI di proyek PLTGU Jawa 1 berkapasitas 1.760 megawatt yang dibangun di Cilamaya, Kabupaten Karawang.

Berdasarkan informasi yang diterima Dunia Energi, pencopotan Ginanjar terkait sikap yang bersangkutan berseberangan dengan Marubeni. Perusahaan asal Jepang itu dinilai tidak mengedepankan etika bisnis, isu tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), serta efisiensi biaya proyek, dan pergantian operator FSRU dari Belgia (Exmar) oleh perusahan Jepang lainnya (Mitsui OSK Line/MOL). “Ini yang membuat Ginanjar marah,” kata sumber tersebut kepada Dunia Energi belum lama ini.

Kemarahan PPI itu ditunjukan dengan keluarnya tiga surat keras dari PPI yang diteken Ginanjar. Bahkan, surat itu ditembuskan ke para lenders (JBIC, NEXI dan ADB). “Sejauh ini para lenders tersebut tidak memberikan reaksi apapun,” katanya.

Ginanjar sendiri mengakui telah mendapatkan surat pemberitahuan dari BOD Pertamina yang diteken oleh Heru Setiawan, salah satu direktur Pertamina.

“Intinya, saya dibebastugaskan dari jabatan Dirut PPI dan Dirut Konsorsium PLTGU Jawa-1. Saya sudah menjalankan tugas Dirut sejak Februari 2018 dan baru akan selesai tugas pada Februari 2021. Dari sisi proyek, Alhamdulillah kemajuan sudah 30 persenan, on track!. HSSE juga sudah mencapai sekitar 4,8 juta man hours, tapi kami tetap akan tingkatkan kinerja dan kualitas,” ungkap Ginanjar.(RI)