JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan terus menggenjot pengembangan kapasitas terminal Lawe Lawe yang merupakan salah satu komponen vital pengembangan kilang Balikpapan.

Ada dua tangki raksasa tambahan dengan total kapasitas 2 juta barel nantinya akan menjadi komponen penunjang Terminal Lawe-Lawe.

Ifki Sukarya, Sekretaris Perusahaan Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, menjelaskan Terminal Lawe-Lawe berperan sebagai area penerimaan, penyimpanan dan penyaluran minyak mentah ke kilang Pertamina di Balikpapan. “Dalam proyek RDMP Balikpapan ini kami membangun Single Point Mooring (SPM) berkapasitas 320 deadweight tonnage (DWT) yang berfungsi menerima pasokan minyak mentah dari kapal tanker. Minyak mentah dari SPM akan disimpan di Terminal Lawe-Lawe dan disalurkan ke kilang Pertamina di Balikpapan,” jelas Ifki, Selasa (5/10).

Dia mengklaim KPI Unit Balikpapan sudah on track menggarap pembangunan fasilitas pipa darat dan lepas pantai dari SPM ke Terminal Lawe-Lawe dan dari Terminal Lawe-Lawe ke kilang Pertamina Balikpapan.

“Progresnya baik, termasuk untuk jalur pipa 20 inchi onshore dari Penajam Station menuju Kilang Balikpapan yang ditargetkan bisa masuk ke proses penggelaran pipa bulan Oktober 2021”, ungkap Ifki.

Jalur pipa offshore dan onshore sebesar 52 inchi dan 20 inchi dan sepanjang kurang lebih 41 km akan menghubungkan titik-titik penting mulai dari dari SPM, Pantai Tanjung Jumlai, Terminal Lawe-Lawe, Penajam Station dan Kilang Balikpapan. Semua pipa yang digunakan dalam proyek Lawe Lawe ini sudah buatan dalam negeri baik yang onshore maupun offshore. Untuk capaian TKDN ditargetkan minimal di angka 30 persen.

Tangki yang ada di terminal Lawe Lawe saat ini sebesar 5,6 juta barel sehingga jumlah total kapasitasnya nanti dengan penambahan dua tangki raksasa menjadi sebesar 7,6 juta barel.

Paralel dengan itu, KPI Unit Balikpapan tengah melakukan pembangunan fire water tank dan fasilitas pendukung lain seperti steam and power generation, raw water cooling system, dan fire protection system.

“Tangki-tangki raksasa berkapasitas 2 juta barrel ini dirancang cermat dengan perbaikan tanah yang menggunakan metode Stone Column serta Dynamic Compaction untuk meningkatkan kestabilan lahan,” jelas Ifki.(RI)